Chereads / Return of Fist Thunder / Chapter 20 - Menguatkan Kewaspadaan

Chapter 20 - Menguatkan Kewaspadaan

Sisi yang lain, Alicia bersama beberapa orang yang bersamanya. Mereka berjumlah 10 orang, ada Midan di antara mereka. Mereka dapat bertarung imbang dengan para penyerang yang datang berseliweran bergantian, mereka menyerang dari berbagai sudut dengan pedang kayu.

Alicia dengan mudah mampu mengembalikan penglihatan, dia mengangkat pedangnya ke atas dan jarak pandang mereka tak terganggu oleh kabut sama sekali.

Wusshhh!

Jarak 10 meter di depan dan di belakang mereka bersih dari kabut energi, itu adalah barier untuk menghilangkan serangan sihir. Jadi, selama mereka berada di dalam lingkaran penghapus sihir itu, mereka dapat melihat musuh mereka.

Meskipun begitu, para asasin yang ditugaskan untuk melumpuhkan tetap saja memiliki kemampuan yang kuat sehingga mereka harus berjuang habis-habisan juga. Meskipun terang, lawan mereka juga banyak dan mengincar mereka yang paling lemah.

Alicia sendiri kesulitan melindungi yang lain meskipun sudah bekerjasama dengan baik. Kemampuan penyerang setidaknya di tingkat 6 atau 7 untuk asasin. Gerakan stealth mereka hampir sempurna dan hampir tak terlacak jika lawannya orang biasa, mereka tak terlihat.

Pedang Alicia menangkis serangan dari tiga penyerang sekaligus, gerakan para penyerang memang cepat namun kemampuan Alicia sudah mencapai tingkat 7 akhir. Kemampuan Alicia hanya sedikit lagi menunggu terobosan untuk bisa naik rank.

Trang! Trang!

Kekuatan benturan terjadi, Alicia mencoba melindung rekan-rekannya, dibantu dengan serangan dari Midan yang menyerang dengan artefak busurnya. Busurnya sendiri ditempa dengan bahan yang sangat kuat dan lentur, mampu menahan serangan apapun. Midan juga sudah dapat menyatu dengan busurnya tersebut sehingga dia bisa memanah dengan senjata energi yang dibuat olehnya.

Mirip seperti pecahan energi yang dilepaskan dari busurnya, hal itu dapat menimbulkan luka, baik besar atau kecil tergantung bagaimana energi yang dilepaskan.

Seorang penyerang mendapatkan celah dari Alicia, namun Midan pun mundur dan menyondongkan tubuhnya. Sambil menghindari serangan dari seseorang yang menyerangnya, dia masih bisa melepaskan panah energi untuk membantu Alicia.

Wusshhh!

Serangan penyerang itu gagal karena terhalangi energi dari busur Midan yang melesat. 8 orang yang lain meskipun lebih rendah kemampuan, mereka bertahan mati-matian dan mencoba mendekat terus pada Alicia dan Midan.

Para penyerang tak memberi kesempatan, sudah banyak yang tumbang sehingga mereka membantu rekan yang lain untuk melumpuhkan para pendekar.

Di kanan dan kiri, semuanya sibuk bertarung. Alicia sendiri paham sebenarnya, dia mampu untuk membuat barrier atau array, sehingga musuh tak akan bisa menembusnya. Namun, jika hal itu dilakukan maka sama saja membuat tes ini sangat mudah dengan bertahan. Dia sendiri paham bahwa tujuan dari tes ini adalah mempersiapkan mereka menjadi Pasukan Langit.

Pasukan yang khusus berjuang untuk menumpas kejahatan di seluruh Benua. Pasukan dari aliansi semua pendekar di dunia. Jika yang lulus adalah orang-orang yang lemah, maka itulah masalahnya.

Alicia harus bisa menahan serangan itu dengan kemampuannya, bukan dengan teknik dari kekuatan sihirnya.

Midan mampu bertarung dan melindung rekannya, Alicia juga terbantu. Pendekar yang yang lain mulai kelelahan, seorang penyerang mampu menyerang punggung salah satu pendekar di dekat Midan. Duag!

Pendekar itu terjatuh, Midan mencoba membantu dan akan mengangkatnya namun penyerang menyerang di depannya sehingga dia mundur. Orang yang jatuh segera dibawa oleh salah satu penyerang dan dibawa pergi dengan cepat ke lubang di dinding Colosium.

Tinggal 9 orang, para penyerang lebih dari sepuluh itu kembali merangsek. Bertarung sambil melindungi memang cukup berat bagi Alicia dan Midan. Hingga, hukum alam terjadi juga. Bagi yang memiliki kemampuan kurang, maka mereka akhirnya jatuh juga karena celah dan membuat Alicia harus melawan penyerang dan tak bisa melindungi rekan yang bersamanya.

Alicia tak mau menggunakan kekuatan sihirnya, karena hal itu juga sama saja membantu mereka di tes kedua namun bagaimana dengan tes ketiga nanti? Biarlah mereka berjuang sendiri karena untuk menjadi Pasukan Langit, resikonya memang sangat besar.

Setelah pertempuran yang cukup sengit sekitar setengah jam, kini hanya tinggal orang yang tersisa dari kelompok Alicia. Empat orang itu Alicia, Midan, Domar, dan Rosa. Mereka masih bisa mengimbangi dengan memberikan serangan kepada para penyerang. Siapapun yang terjatuh dari pihak peserta maupun dari pihak penguji, semuanya dibawa segera karena memang ada petugas yang khusus bertugas untuk mengevakuasi siapapun yang jatuh.

Ini sebagai bentuk pertolongan pertama, tes ini benar-benar merupakan tes untuk bertahan dan siapapun yang jatuh, maka dia dianggap gagal dalam menjadi Pasukan Langit.

Domar tipikal penyerang depan, ketangguhannya tak tergoyahkan. Midan sebagai penyerang belakang sambil melindungi Domar dan melancarkan serangan. Alicia pun mampu bertahan sendiri dari serbuan beberapa penyerang. Satu lagi, Rosa merupakan support yang memberikan energi tambahan sehingga tiga orang yang mengelilinginya bisa merasakan energi mereka bertambah pesat.

Mereka mampu mengimbangi para penyerang, bahkan mampu membuat para penyerang terpental dan terkena serangan mereka. Kemungkinan besar, empat orang itu akan lulus dalam ujian bertahan.

Hal itulah yang dilihat dari kejauhan oleh Ketua Gonan. Dia mampu melihat dengan jelas apapun di balik pekatnya kabut energi yang diciptakannya. Dia melihat sudah banyak yang jatuh, baik dari pihak peserta maupun pihak penguji yang ditugaskan untuk melumpuhkan dengan pedang kayunya.

Bahkan, beberapa dari penguji yang menyusup sebagai peserta juga mampu melumpuhkan banyak pendekar dengan memberikan serangan kejutan dari belakang mereka. Itu merupakan salah dari peserta sendiri jika memang dia gagal dan jatuh. Hal itu karena mereka tidak waspada.

Seorang pendekar harus waspada, apapun kondisinya dan apapun serangan yang akan menyerangnya. Pendekar sejati, memiliki kewaspadaan tinggi bahkan terhadap mereka yang dianggap rekan oleh mereka sekalipun.

Membuat tim dalam ujian kali ini adalah melihat apakah mereka waspada terhadap serangan mendadak yang tak terduga. Jadi, membuat tim kadang bukan untuk mempermudah perlawanan dalam tes ini, melainkan melihat kewaspadaan para peserta itu sendiri.

Di sisi yang lain, kelompok Nagada yang semula memiliki 40 peserta kini tinggal 5 peserta saja yang bertahan. Nagada tak menyangka kalau banyak penyusup yang berada dalam timnya.

Para penyusup itu bahkan lebih dari dua orang dan menyerang kawannya sendiri sehingga kawannya berjatuhan di dalam kabut. Nagada tak menyadari siapa penyerangnya, namun saat mereka menyerang Nagada maka dia pun melawannya. Nagada pun dapat mengatasi mereka dan bahkan membuat mereka jatuh, dan segera ada tim yang mengambil mereka untuk dipindahkan.

Tinggal 5 orang; Nagada, Sanjo, Yara, Nanji dan Samuel. Mereka memiliki kemampuan di atas para peserta yang lain. Mereka mampu bertahan menghadapi dua orang penyerang sekaligus sendirian dan mampu memberikan luka pada mereka meskipun luka itu adalah luka ringan.

Dalam tes ini, mereka paham bahwa mereka tak boleh saling membunuh dan hanya bisa melumpuhkan. Seperti para penyerang, mereka tak membunuh dan tak ada aura membunuh sama sekali. Mereka semua hanya bekerja berdasarkan perintah untuk melumpuhkan, sehingga ada petugas khusus yang mengambil mereka yang terluka untuk disembuhkan segera.

Karena misi ini adalah bertahan, artinya mereka harus mampu bertahan dalam kabut dan penyerangan yang hampir tak bisa dilihat mata biasa tanpa penghalang. Ini adalah dasar seorang pendekar, dimana indera mereka dibutuhkan untuk ketajaman berperang, bertaktik dan mengutamakan inisiatif dan mental mereka pada pertarungan yang sebenarnya di masa depan.