KEDIAMAN HANNA ELDORA.
Dalam pekan terakhir ini, Hanna Eldora mulai enggan untuk keluar dari kamarnya. Bahkan sudah hampir seminggu gadis itu nyaris tidak pernah keluar rumah. dan bukan tanpa alasan ia melakukan itu, meskipun kejadian minggu lalu cukup membuatnya shock, namun ia enggan untuk menceritakannya kepada siapapun, termasuk ke pada Alfie Glad yang saat ini sudah benar-benar sangat mengkhawatirkannya, begitu pula dengan Enzo Tolya kakaknya.
Meskipun alasan yang di ucapkan Hanna Eldora yang hanya ingin beristirahat di sisa liburan semesternya yang tinggal beberapa hari lagi berakhir cukup masuk akal, namun tetap saja, alasan tersebut tidak serta merta membuat Alfie Glad ataupun Enzo Tolya percaya begitu saja.
Seperti malam ini, Alfie Glad kembali berkunjung kerumah Hanna Eldora, sebab khawatir dengannya yang masih betah mengurung diri di rumah tak seperti biasa.
"Charlotte, bagaimana keadaan Anna?" Tanya Alfie Glad saat hendak menapaki anak tangga, namun di urungkan saat melihat Charlotte yang baru saja keluar dari pantry.
"Seperti biasa tuan muda, nona muda masih enggan untuk keluar kamar, aku juga sudah sangat cemas sekarang." Jawab Charlotte.
"Anna tidak sakit kan?"
"Tidak tuan muda, aku sudah mematikannya, nona muda baik baik saja, hanya enggan keluar kamar."
"Ahh... ada apa dengannya?" Tanya Alfie Glad semakin cemas, "Baiklah, aku akan kekamar Anna sebentar!" Sambungnya.
"Iya tuan muda," Angguk Charlotte, sedang Alfie Glad langsung beranjak naik keatas tangga, menuju kamar Hanna Eldora yang terletak di lantai dua. Berdiri sejenak di depan pintu.
Sedang sang penghuni kamar masih setia di depan tempat tidurnya, memejam dengan perasaan yang masih saja tak enak, bahkan Hanna Eldora sudah menyepi selama seminggu, namun tetap saja, hatinya masih merasa marah dan kesal.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu yang terdengar dari luar pintu kamar seketika mengejutkannya, bahkan tanpa menunggu persetujuan darinya pun, tamu tersebut langsung masuk dengan membawa beberapa camilan di tangannya.
"Bangunlah dan makan ini." Perintah Alfie Glad seraya menaruh beberapa snack vaforit Hanna Eldora di atas nakas dan langsung menarik selimut yang masih menutupi tubuhnya.
"Heii.. "
"Apa kau akan terus di sana? Wake up." Ucap Alfie Glad.
"Terimakasih Al," Balas Hanna Eldora yang hendak marah, namun lekas membaik saat melihat tumpukan camilan di sana.
"Hm," Jawab Alfie Glad mengangguk. "Mau sampai kapan kau akan terus seperti ini? Hanya makan dan tidur, lihatlah tubuhmu yang sudah mulai membengkak, kau nampak seperti pig sekarang." Omel Alfie Glad sambil membuka bungkus snack untuk Hanna Eldora yang sekarang sedang duduk di sampingnya.
"Apa kau sengaja datang kesini untuk menggodaku?" Tanya Hanna Eldora yang masih duduk tertunduk sambil menatap lantai di kamar tidurnya.
"Iya, aku sangat ingin menggodamu. Apa liburan mu belum cukup? Kau membuatku prustrasi, apa kau benar-benar sedang mengurung diri sekarang?" Tanya Alfie Glad lagi yang masih mengamati gerak-gerik Hanna Eldora yang tidak seperti biasa. Gadis itu menyepi tanpa sebab, hingga membuat Alfie Glad curiga, jika Hanna Eldora tengah menyembunyikan sesuatu darinya.
"Katakan!!"
"What should I say?" Tanya Hanna Eldora.
"Kau tiba tiba menyepi, terlihat murung, dan tak mau melakukan apapun. What happened to you?" Tanya Alfie Glad.
"I am alright,"
"I do not believe you,"
"Whatever,"
"Heeii... "
"Oh baiklah, aku hanya sedang tidak ingin melakukan aktivasi di luar rumah sekarang." Balas Hanna Eldora usai membuat Alfie Glad emosional.
"Tapi kenapa? Itu tidak seperti dirimu. Kau bahkan tidak ke Cafe sama sekali, dan menolak untuk aku ajak keluar, sebenarnya ada apa?" Tanya Alfie Glad yang terlihat mulai khawatir.
Aku hanya tidak ingin jika harus bertemu seseorang untuk saat ini, seseorang yang tidak ingin aku lihat.
Batin Hanna Eldora yang masih menundukkan wajahnya tanpa berniat menjawab pertanyaan Alfie Glad yang ia yakin jika sahabatnya itu sangat ingin mengetahui alasannya yang tiba-tiba mengurung diri, bahkan sudah berlangsung selama satu minggu.
"Aku sungguh mencemaskanmu Anna?" Lanjut Alfie Glad seraya beranjak dari duduknya dan berpindah duduk tepat di hadapan Hanna Eldora, melipat lutut di atas karpet sambil mendongakkan kepala ke atas, menggenggam telapak tangan dan menatap wajah Hanna Eldora dengan serius. Sedang Hanna Eldora masih terdiam, menarik nafas panjang dan mengeluarkannya dengan perlahan.
"Tapi aku baik baik saja Glad," Ucap Hanna Eldora kembali meyakinkan, sambil mencoba menghindari tatapan mata Alfie Glad yang masih mengarah kepadanya, bahkan ia tak yakin akan menyembunyikan semuanya jika pria itu terus menatapnya.
Dan beruntung, Alfie Glad lekas mengalihkan pandangan usai menganggukkan kepala, tak ingin memaksa Hanna Eldora untuk berkata jujur. Ia tahu persis jika gadis itu tengah berbohong padanya. Sungguh hal yang membuatnya cemas, namun berusaha untuk di tahannya.
"Apa kau tahu?" Tanya Alfie Glad kembali menatap wajah Hanna Eldora dengan posisi yang masih sama.
"Apa?"
"Sikapmu sekarang ini seperti seorang yang sedang patah hati, bahkan pacar saja kau tidak punya." Jawab Alfie Glad.
"Berhentilah menceramahiku, kau saja belum punya pacar, tidak perlu mengejekku." Balas Hanna Eldora berubah sedih, selama ini ia tak pernah menyembunyikan apapun dari Alfie Glad.
"Aku bisa saja mencari seorang kekasih, jika aku menginginkannya." Balas Alfie Glad yang masih dengan posisinya.
"Lalu kenapa kau tidak melakukannya?" Tanya Hanna Eldora perlahan.
"Aku hanya belum ingin melakukannya." Jawab Alfie Glad masih menatap Hanna Eldora.
"Tsk, kau terlalu berbelit-belit, dasar pemilih."
"Hei jangan salah, Aku bukan seorang pria pemilih, aku hanya menyukai gadis yang simpel, sepertimu." Balas Alfie Glad yang entah kelepasan atau memang ia serius mengatakan hal itu.
"Apa aku tipe yang simpel menurut mu?" Tanya Hanna Eldora perlahan sambil terus menatap wajah Alfie Glad yang masih duduk menatapnya.
"Hm," Angguk Alfie Glad. "Kau gadis yang cukup simpel. Namun akan sangat sulit untuk di dekati. Begitupun sebaliknya, jika seseorang itu sudah dekat denganmu, seseorang itu tidak akan bisa menjauh lagi darimu. Kau memiliki itu." Sambung Alfie Glad seraya menggenggam telapak tangan Hanna Eldora.
"Benarkah? Bahkan kau lebih mengenalku di banding diriku sendiri." Balas Hanna Eldora.
"Kita bersama sudah dua puluh empat tahun, wajar jika aku mengenalmu lebih dari siapapun. Bahkan aku tau, jika sebenarnya saat ini kau sedang memiliki masalah. Meskipun kau enggan untuk menceritakannya kali ini, tapi aku sangat berharap, masalah yang kau hadapi kali ini bukan masalah rumit, apalagi sampai berlarut larut." Ucap Alfie Glad yang seketika membuat hati Hanna Eldora merasa sedih.
"Maaf.. Jika aku sudah membuatmu khawatir."
"Hm, malah kekhawatiranku makin bertambah seiring dengan berat badanmu yang juga bertambah." Goda Alfie Glad dengan wajah polosnya.
* * * * * *
Bersambung...