Hari ini memasuki bulan Mei kedua setelah aku bersama Al selama ini. Aku sangat senang karena aku bisa mempertahankan hubunganku sejauh ini. Pada hari ini aku melaksanakan ujian praktek di sekolah sebagai syarat kelulusan. Praktek hari pertama ini yaitu mata pelajaran agama yang memiliki tiga bahan di ujikan. Pertama adalah solat subuh , kedua adalah sujud sahwi, dan ketiga adalah membaca ayat-ayat kitab suci. Beruntungnya ujian praktek hari ini aku sudah berhasil menjalaninya. Aku berharap nilainya sesuai dengan usahaku. "semoga ujian ini dapat aku lakukan dengan baik" ucapku berbisik dengan Hana. "pasti kok Semangat Talitha" ucap Hana.
Memasuki hari kedua mata pelajaran yang di uji praktekan yaitu IPA. Pada mata pelajaran ini yang diujikan adalah sifat asam dan basa menggunakan kertas lakmus. Mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang paling aku suka selama bersekolah. Menurutku IPA itu sangat asyik dan menantang serta bisa mengetahui banyak hal tentang kehidupan ini. Tidak heran lagi jika nilai mata pelajaran terbaikku adalah IPA. Bahkan aku memiliki keinginan masuk SMA jurusan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Sepulang sekolah aku bertemu dengan Al, kami mengobrol tentang hal-hal yang masing-masing kita alami. Memang sudah biasa kami saling bertukar cerita dan hal itulah yang membuat kami semakin hari semakin dekat.
Memasuki hari ketiga mata pelajaran yang di ujikan yaitu penjaskes atau olahraga. Pada mata pelajaran ini melakukan praktek berlari dan permainan bola basket. Jujur aku lemah dalam mata pelajaran ini. Tahu sendirilah penjaskes adalah mata pelajaran yang aku segan karena menurutku membuat aku kelelahan padahal olahraga itu malah membuat badan sehat. Namun terkadang memang fisikku tidak dapat menyesuaikan keadaan. Mungkin pada praktek bola basket aku masih dapat mengikuti namun ketika praktek berlari, saat itu lah aku mulai kelelahan dan memilih untuk berjalan santai saja daripada aku drop dan pingsan di tengah jalan. Orang tuaku juga berpesan bahwa ketika aku tidak mampu melakukannya aku tidak perlu memaksakannya karena aku sudah melakukan usaha semaksimal mungkin.
Memasuki hari keempat mata pelajaran yang di ujikan adalah tata boga atau memasak. Pada praktek hari ini memasaknya berkelompok empat orang. Bahan utama yang digunakan adalah bawan pangan hewani. Kelompokku memilih bahan utama ikan mujair karena mudah untuk di olah. Untuk jajanan tradisional menjadi bagian yang di serahkan kelompokku kepadaku. Aku di pilih karena aku memiliki usaha kue basah sehingga aku sering membuat kue di rumah. Maka dari itu aku memilih bahan utamanya singkong karena mudah di cari dan di olah. Kamu semua sudah mempersiapkan bahan dan alatnya. Untuk kompor portabel sudah di sediakan oleh sekolah. Aku berkata " ayo segara kita susun peralatan dan bahannya". temanku merespon " Iya supaya tidak memakan waktu".
Ketika sudah dimulai kami langsung saja mengolah bahan tersebut. Kami membuat sayur sup, ikan mujair goreng, sambal bawang, dan untuk minumannya kami membuat es jeruk. Sedangkan untuk jajanannya aku membuat kue getuk singkong. Ketika semua sudah matang kami mulai merapikan meja untuk penilaian dan kamu mulai menyusun makanan dan minuman tersebut. Bersyukurnya makanan milik kelompokku di gemari oleh warga sekolah khususnya guru-guru. Salah satu guru berkata "wah ikan mujair ya sangat segar sekali apalagi sambalnya" , aku menjawab " terima kasih Ibu semoga Ibu suka".
Setelah selesai melakukan praktek teman-teman sekelas mulai membersihkan ruangan yang telah digunakan untuk praktek tersebut. Setalah itu langsung saja kami pulang kerumah masing-masing. Ketika sampai dirumah aku langsung saja mencuci piring dan peralatan praktek yang kotor. Kemudian aku pergi mandi dan bersalin serta solat ashar. Selanjutnya aku makan malam bersama keluargaku. Ketika asyik makan tiba-tiba ibuku bertanya bagaimana tadi praktek memasakku di sekolah. Aku menjawab dan menceritakan pengalamanku di sekolah tadi bahwa prakteknya sangat menyenangkan dan menjadi momen kenangan terindah dengan teman-teman yang sebentar lagi akan berpisah dengan kelulusan. aku berkata "pasti aku akan merindukan teman-teman Bu", ibu menjawab "harus semangat pasti suatu hari bertemu kembali".
Ibuku yang mendengar itu ikut bahagia dan senang. Mungkin ibuku sangat heran karena selama ini aku dirumah tidak pernah memasak dan selalu gagal dalam hal memasak. Kemudian aku beristirahat dan tidak sadar bahwa aku tidak mengirim pesan sama sekali kepada Al karena aku benar-benar kelelahan.
Keesokan harinya aku pergi sekolah lebih pagi yaitu pukul setengah enam pagi karena disekolah setiap Jumat secara bergiliran ada kegiatan istighosah dan solat Dhuha bersama. Ketika sampai di sekolah langsung saja aku meletakkan tas di dalam kelas dan langsung pergi ke mushola membawa mukenah dan buku istighosah. Kami segera melakukan kegiatan istighosah ini, biasanya berakhir pukul tujuh pagi dan langsung dilanjutkan dengan kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas. Karena jabatanku di kelas tiga ini adalah sekretaris aku menjadi sedikit sibuk dengan perintah guru-guru. Seperti menjemput guru yang hendak mengajar, mengambilkan absen, merekap absensi, mengisikan spidol kelas, dan masih banyak lagi. Hal ini membuat aku menjadi populer di sekolah karena bolak balik kelas dan kantor. Bahkan terkadang aku pulang begitu sore karena sibuk di sekolah. Namun ketika sudah selesai aku langsung pulang untuk beristirahat.
Setelah pulang sekolah Al mengirim pesan kepadaku "Talitha aku ingin bertemu denganmu apakah bisa?", aku menjawab "bisa tapi habis magrib ya". Sungguh ini membuatku senyum-senyum tidak jelas di dalam kamar. Malam setelah magrib aku bertemu dengan Al di supermarket dekat rumah. Kami disana memesan dua gelas coklat hangat. Coklat hangat adalah minuman favorit kami ketika hari mulai dingin. Kami saling mengobrol dan menghabiskan waktu disana. Ketika jam menunjukkan pukul setengah delapan malam aku langsung mengajak Al pulang karena ayahku tidak mengizinkan aku pulang terlalu malam. Akhirnya Al mengantarkan ku pulang sampai depan rumah dan kami saling berpamitan. Begitulah kebiasanku dengan Al ketika bertemu sederhana namun berarti. Semua berkat perhatian-perhatian kecilnya yang menggemaskan. Aku juga langsung beristirahat setalah pulang.
Keesokan harinya adalah tanggal lima mei 2019 dimana hari ini adalah tepat satu tahun hubunganku dengan Al. Ketika bangun tidur langsung saja aku bersemangat mengucapkan itu kepada Al dan Al juga mengucapkannya kepadaku. Sebagai peringatan satu tahun hubunganku ini Al mengajakku berjalan-jalan naik motor yang ia sewa dari teman sekelasnya namun aku sempat heran. "apakah benar kita naik motor hari ini?" tanyaku, Al menjawab "beneran kita naik motor supaya tidak lelah berjalan". Al mengajakku naik motor namun aku tahu bahwa Al tidak bisa berkendara. Kemudian aku bertanya tentang hal itu. Al menjawab bahwa selama ini ia telah belajar naik motor demi membonceng aku. Aku sangat terharu dengan usaha Al untukku selama ini untuk sellau membuatku tersenyum dan bahagia. Pukul sembilan pagi kami berencana pergi dan bertemu di dekat rumahku.
Aku langsung saja menyiapkan barang-barang ku karena Al mengajakku ke salah satu sumber air sehingga sudah pasti kita akan bermain air maka dari itu aku membawa pakaian untuk bersalin. Setelah sudah siap aku langsung menemui Al di dekat rumahku dan langsung berangkat. Namun aku ingin membeli camilan terlebih dahulu ke salah satu toko. Ketika hendak kesana aku sempat terkejut karena kami hampir jatuh menabrak tembok rumah orang. Wajar saja karena Al baru saja bisa berkendara. Aku justru tertawa ketika hal itu terjadi. Setelah membeli camilan kami langsung berangkat menuju sumber air tersebut menggunakan petunjuk dari map. Kami sempat tersesat karena tempatnya sangat tersembunyi dan masih alami alam sehingga tertutup banyak pepohonan.
Namun akhirnya kami sampai di sumber tersebut dan kami langsung saja bermain air dan berfoto-foto disana. Aku sangat bahagia sekali karena ini hari pertama aku pergi berjalan-jalan bersama Al menggunakan motor. Al juga mulai terlihat bahagia sekarang, ia berkata bersyukur memiliki wanita seperti aku yang mau menerima ia apa adanya dan sabar menghadapinya. Aku juga senang memiliki pacar yang baik dan kerja keras untukku. Kami menikmati hari ini bersama-sama di sumber ini. Tidak lupa kami juga makan camilan bersama karena Hobi kami adalah membeli jajan dan makan. Menurut kami sesuatu sederhana yang membuat bahagia adalah makan. Memang hubunganku aneh dan berbeda dengan yang lain. Meski banyak yang menghina hubunganku dengannya namun aku tetap berusaha kuat dan saling menguatkan satu sama lain. Terkadang Al juga merasa iri dan malu dengan teman-temannya hingga dirinya terbawa emosi. Namun aku selalu memberinya semangat dan meyakinkan bahwa suatu hari nanti kita akan merasakan hal indah seperti orang lain bahkan bisa lebih dari mereka.
Setelah selesai bermain air kami langsung mandi dan bersalin. Setelah itu kami pulang untuk mencari restoran steak ayam. Kami memang sudah berjanji ingin memakan steak bersama ketika anniversary. Saat sampai di restoran steak, disana sangat ramai pengunjung bahkan ojek online makanan juga ikut mengantre. Kami memesan dua porsi steak ayam, kentang goreng, spaghetti, dan lemon tea. Baru menghabiskan steak ayamnya saja sudah kekenyangan. Memang disini terkenal dengan steaknya yang enak namun harganya murah cocok sekali untuk pelajar. Ketika hendak pulang hujan turun begitu deras sehingga kami harus berhenti terlebih dahulu dan menunggu hujan berhenti. Lumayan lama kami menunggu namun hujan tak kunjung berhenti padahal hari sudah mulai petang. Akhirnya Al memutuskan untuk nekad menerobos hujan dan kami kehujanan bersama karena tidak membawa jas hujan.
Sampailah pada supermarket dekat rumah dan kami berhenti sejenak untuk membeli coklat panas, Al juga meminjamkan jaketnya kepadaku. Jujur aku sangat menyukai aroma khas dari pacarku ini, parfumnya ini selalu terbayang dan membuatku rindu. Wanginya juga belum pernah aku temui di orang lain. Sekalinya dekat dengannya sudah pasti aromanya menempel pada bajuku. Setelah sudah sedikit terang Al mengantarkan aku pulang dan meminta maaf karena mengajakku hujan-hujanan. Ia juga menyarankan aku segera mandi dan bersalin serta meminum minuman yang hangat supaya tidak demam maupun pilek. Aku juga menyarankan Al agar segera pulang dan beristirahat.
Setelah sampai di rumah keluargaku bertanya "darimana saja sampai malam seperti ini?". Aku menjawab "aku berjalan-jalan dan berhenti terlebih dahulu ketika hujan deras sehingga sedikit lebih lama". Ibuku langsung menyuruhku mandi dan makan malam bersama. Setelah itu aku langsung menyelesaikan tugas-tugas sekolah supaya besok tidak ada tanggungan dan bisa beristirahat dengan cukup. Kemudian mulai terbayang olehku kenangan tadi ketika berjalan-jalan bersama dengan Al. Tenyata beginilah rasanya berjalan-jalan bersama pacar. Sungguh rasanya senang dan bahagia, aku berdoa supaya hubunganku dengan Al semakin hari semakin membawa dampak positif bagi diri kita masing-masing dan orang lain.