Anna membaringkan tubuhnya di ranjang UKS. Setiap mengingat kejadian tadi, rasanya ingin menangis. Altannya, tidak, lelaki itu bukan miliknya lagi, dia, lelaki yang membuat dunianya hancur. Hanya lelaki itu yang tahu semua penyakitnya.
'Apa ini cara kamu buat aku hancur, Al?' batin Anna menatap nanar langit-langit UKS.
UKS sangat hening. Biasanya ada dua atau tiga orang yang ke sini sekedar istirahat, tapi sejak beredarnya berita itu, UKS sepi.
"Pak Janu?" Suara Dokter Naya terdengar terkejut. Anna hanya diam mendengarkan.
"Apa Anna ada di sini?"
"Iya, ada, Pak." Suara Dokter Naya terbata.
Pak Janu membuka tirai bilik Anna. Melihat gadis yang sedang terbaring itu datar.
"Anna," panggil Pak Janu pelan.
Anna menoleh melihat Pak Janu dan Dokter Naya, lalu bangun dari tidurannya agar terlihat sopan.
"Anna, coba jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Pak Janu seperti menyudutkan.