Meta. Yang menjawab 'oke' tadi adalah Meta seelah Anna mencari tau. Anna menatap sendu pada Lira, dan memaksakan untuk tersenyum.
"Makasih, Lira," ucap Anna tersenyum miris.
Wajah Lira tempak merasa bersalah, lalu ia kembali menghadap depan, seolah merasa tidak peduli.
Anna melihat ke arah murid-murid yang mengerumuni meja Meta. Dari ucapannya, mereka sangat terkejut, takjub dan iri.
Altan itu most wanted sekolah, tidak hanya tampan, ia juga pintar, baik dan, ya, type orang yang bucin pada kekasihnya. Tapi, kebucinan lelaki itu bukan untuk Anna lagi, tapi untuk gadis lain, yaitu Meta Maulida.
Anna menatap nanar mereka. Ia kalah, hatinya benar-benar hancur lagi, untuk yang kedua kalinya. Harapannya hilang seperti terbawa angin. Anna ingin menjerit, ingin mengumpat, ingin marah, tapi ia sadar, mungkin dirinya sudah tidak dianggap lagi oleh semua orang di sekolah ini.