Anna sudah selesai mandi dan sudah rapih menggunakan seragamnya. Ia bahkan keramas. Ini pertama kalinya ia mandi di sekolah. Anna duduk di depan meja Dokter Naya. Mereka duduk berhadapan.
"Seger?" tanya Doker Naya senyum. Anna mengangguk pelan.
"Mata kamu bengkak banget, An," ucap Dokter Naya dengan raut wajah khawatir.
Anna meraba matanya, "Keliatan banget, ya, Dok?"
Dokter Naya mengangguk dengan daut wajah sedih. Anna diam, berusaha untuk tidak erlalu mempedulikan keadaannya.
"Biarinlah. Aku tutupin juga semua udah tau, jadibpercuma," ucap Anna pelan. Doker Naya hanya menatapnya iba.
Brak!
"Dokter Naya, tolong! Meta kakinya berdarah!" ucap seseorang dengan nada panik setelah terdengan pintu UKS dibuka dengan cukup keras.
Anna dan Dokter Naya menoleh. Anna sangat terkejut melihat sosok lelaki yang menggendong Meta dengan raut wajah khawatir dan panik. Lelaki itu, dia yang membuat hidup Anna semakin hancur.