Seina mengahabiskan keseruannya dengan Elan, dalam benaknya memikirkan Elina, namun tak selalu harus Elina, bahkan Elina tak sedikitpun memikirkannya.
Rita sangat senang memilih perhiasan disebuah toko di mall, sedangkan Elan mengajak Seina untuk menonton bioskop.
"Bun, aku dan Seina nonton dulu ya?" pekik Elan dengan senangnya.
"Iya, ibun tunggu disini," jawab Rita.
"Horor ya?" Seina menjahili Elan sengaja membuat Elan cuek dan cemberut.
"Nggak!" jawab Elan dengan tegasnya.
Akhirnya mereka menonton film tentang romance, meskipun Seina tak bergitu tertarik menonton film dengan genre romantis di bioskop tetapai Elan sepertinya menikmatinya. Dari seulas wajahnya yang riang dan tak penakut, setidaknya Elan tidak seperti cowok manja yang merengek minta pulang saat ditayangkan film seram.
"Oke tentang romance ya? untung saja ada lucu-lucunya, jadi aku bisa ketawa," keluh Seina berpositif thinking.
Sementara Elan meminum minuman yang sudah ia pesan sembari menonton film itu.