"Itu.... Aku dan Elina kan pacaran diam-diam?" ucap Elan dengan sejuta alasan.
Seina jadi ingat kalau memang mereka dulu menjalin hubungan tertutup. Meskipun sekarang sudah banyak gosip menyebar tentang mereka.
"Tapi kamu tahu gosip akhir-akhir ini kan Lan?" pekik Seina.
"Ya, nggak masalah," ucap Elan.
Mungkin saja bagi Elan tak masalah, tapi bagaimana dengan Elina? Apakah ia bisa menahan diri?
"Elina juga akan seperti aku, yang tak akan mempermasalahkan," lanjut Elan.
"Kamu.... " Seina berhenti melanjutkan kata-katanya.
Elan melirik Seina dan menunggu apa yang akan Seina katakan.
"Kamu tahu semua tentang Elina?" ucap Seina.
Elan menghembuskan nafasnya, "Seina jangan berfikir yang tidak-tidak." jawab Elan.
Meskipun Elan berkata begitu, tetap saja Seina masih merasa tak menyangka. Kembali luka yang sudah menutup, terbuka lagi.
"Kalian benar-benar pintar membohongi aku!"
Elan terdiam merasa salahnya terulang lagi, Seina cemberut melirikkan mata tajamnya pada Elan.
