"Wellcome my future!" Romeo bersiap memeluk Noah namun dengan cepat ditepis oleh Noah.
"Aduh!" ringis Romeo saat Noah dengan tega menepis tangannya.
"Nggak berperikemanusiaan banget lo, Noah. Main tabok tabok aja. Lo pikir gue tembok apa pakai ditabok-tabok?"
"Tembok aja tuh nggak suka kalau ditabokin sama manusia. Dipikir nggak sakit? Mentang-mentang si tembok bukan makhluk hidup jadi main seenaknya aja."
Noah tampak menghela napas panjang mendengar ocehan Romeo. Satu tahun sudah berlalu tapi Romeo masih tetap sama. Satu-satunya teman Noah yang alay-nya tidak ketulungan. Tapi dengan mendengar Romeo berbicara seperti tadi menandakan kalau Romeo dalam keadaan sehat wal afiat. Dan itu cukup membuat Noah senang juga.
"Ada apakah gerangan lo datang ke rumah gue? Mau kasih jajan? Biasanya juga lo nyuruh gue ambil di rumah lo," tanya Romeo menatap ke arah bingkisan yang dibawa Noah.
"Nggak tau. Salah jalan makanya sampai sini," jawab Noah asal-asalan.
