"Paket!"
Ariel membuang napas kasar karena tidur nyenyaknya kembali terganggu karena ada suara kurir pengantar paket. Semalam Ariel baru bisa tidur pukul tiga dini hari. Jadi pagi ini selepas pukul enam Ariel memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.
Ya, harusnya Ariel masih berada di dalam selimut tebal tapi sekarang ia harus turun untuk mengambil paketan.
Kenapa harus pagi sekali sampainya? Bukankah biasanya kurir mulai mengantar paket di siang atau sore hari? Sungguh bukan hari yang menguntungkan bagi Ariel.
"Permisi, Mbak" sapa Pak Kurir dengan seragam berwarna ungu.
"Atas nama Ariel Aurelita?"
"Iya, Pak. Itu nama saya," kata Ariel. "Paketnya atas nama saya? Bukan atas nama Cantika?"
"Betul Mbak atas nama Ariel. Ini bisa mbaknya cek sendiri," Pak Kurir tadi memperlihatkan nama yang tertera di atas box berwarna cokelat.
"Boleh minta tanda tangannya di sini, Mbak. Untuk tanda terima."