Dan di sinilah Xavier sekarang. Duduk termenuh di halaman belakang rumah Noah tanpa mengeluarkan suara. Caca yang duduk di sebelahnya juga belum membuka mulut sejak mereka berdua memutuskan untuk berbicara berdua.
"Kabur bukan jalan terbaik, Xavier" kalimat itulah yang pertama kali keluar dari mulut Caca.
"Aku nggak lagi kabur," kata Xavier.
"Kalau bukan kabur terus apa? Nggak pulang ke rumah?"
"Nggak nyaman kalau serumah sama Kakek."
Caca membuang napas kasar. "Nyaman atau nggak nyaman, suka atau nggak suka, kamu tetap harus berani menghadapi kakek kamu, Xavier. Kalau kamu bersikap seperti ini yang ada Kakek kamu justru semakin remeh memandang kamu."
Xavier kembali terdiam. Ia tidak memberikan respon apa-apa dari omelan yang dilontarkan Caca. Xavier dalam mode diam seperti ini artinya dia sedang tidak mau berdebat dengan siapa pun.
"Xavier," panggil Caca. Satu tangannya menggenggam tangan Xavier yang terasa dingin.