Huweeek! Huweeek!
Ariel meringis sambil berdiri di depan pintu toilet yang sedang digunakan oleh Noah. Sudah Ariel duga kalau Noah tidak akan baik-baik saja setelah selesai naik kora-kora. Dasar ngeyel!
Setelah lima menit berada di dalam toilet, Noah akhirnya keluar. Wajah cowok itu terlihat pucat. Badannya pun terasa dingin.
"Duduk sini," Ariel meraih tangan Noah lalu mengajak cowok itu untuk duduk di bangku yang ada di sebuah warung angkringan.
"Minum dulu. Udah nggak panas banget," kata Ariel menyuruh Noah untuk minum teh hangat yang sudah ia belikan.
"Makasih," suara Noah terdengar sangat pelan.
Ariel mencoba mengecek suhu tubuh Noah yang ternyata masih sama seperti tadi.
"Kita ke dokter sekarang aja gimana?" tanya Ariel. "Biar dikasih obat supaya kamu nggak mual-mual lagi."
Noah menggelengkan kepalanya. "Aku nggak papa. Bentar lagi juga baikan."