"Abi kalah!"
"Heh! Kok bisa? Kartu gue udah habis, Riel"
"Tapi lo lupa nggak bilang UNO."
"Kalah ya kalah aja, Bi. Kagak usah sewot."
"Masa gue tiga kali kalah sama cewek. Jatuh dong harga diri gue."
"Makanya kalau main itu yang serius. Lo sih cuma raga doang yang di sini. Tapi hati dan pikiran lo entah melayang kemana."
Ariel tertawa pelan mendengar gurauan yang dilontarkan Theo. Ia menatap ulang kartu UNO lalu mengumpulkannya menjadi satu. Waktunya istirahat. Ariel meneguk minuman yang dibuatkan Melani beberapa menit yang lalu.
"Ariel suka main ke rumah Noah? Tapi kok gue jarang lihat, ya?" tanya Abi setelah melupakan kekalahannya.
"Ngapain harus dilihat sama lo?" tanya Theo. "Noah mana ngebolehin lo ganggu waktunya dia sama Ariel. Bego."
"Tapi serius sering main ke sini, Riel?"
"Enggak juga," jawab Ariel jujur. "Yang pasti ke sini itu ya kalau Noah habis buat ulah. Selain itu … mungkin kalau Caca ngajak main sama Lala, gue ikutan ke sini."
