"Hiduplah engkau denganku ….. uuuuuuu ….. Dengarkanlah … di sepanjang malam aku berdoa tatatatatatatatatatata …."
"Sumpah enak banget lagunya. Berasa mencurahkan isi hati gue yang mau dapatin doi tapi dianya kagak respect ama gue."
"Huuuuuuu!"
"Sabar wahai kawan-kawan. Gue tau lo pada suka sama suara gue, kan? Dengerin nih ye gue mau nyanyi lagi."
Abi dengan penuh percaya diri melanjutkan nyanyiannya sambil memukul meja yang ia jadikan sebagai alat musik dadakan. Tidak peduli seruan dari teman-temannya itu bermaksud memuji atau mengejek suara Abi, yang penting mah dibuat happy aja.
"Astaghfirullah! Suara lo, Bi. Melebihi emak-emak yang mergokin suaminya selingkuh!" Theo menutup kedua telinganya ketika ia berjalan memasuki kelas.
"Suara merdu gini lo samain kayak suara emak-emak," balas Abi tak terima dengan komentar Theo.