"Ariel buruan turun sayang! Sudah ditunggu sama Noah di bawah!"
Cantika - ibu kandung Ariel berteriak dengan suara lantai dari lantai satu. Ariel mendengar jelas teriakan itu namun sengaja tidak ia pedulikan. Bukan karena Ariel tidak berbakti dengan ibunya. Tapi Ariel tidak mengharapkan kedatangan laki-laki yang saat ini ada di rumahnya.
"Kamu itu disuruh cepat-cepat malah lama sekali dandannya. Kasihan Noah sudah menunggu kamu dari tadi," Cantika mengomeli putrinya yang baru saja turun setelah ia panggil lima belas menit yang lalu.
"Ariel nggak minta Noah nunggu. Bukan salah Ariel lah," kata Ariel yang langsung mendapat peringatan dari Cantika.
"Mama sudah siapkan bekal untuk sama. Untuk Noah juga. Jadi sekarang kalian bisa langsung berangkat sekolah. Jangan lupa sarapannya dimakan," ujar Cantika memberitahu putrinya dan juga Noah.
"Terimakasih, Tante. Kalau begitu Noah pamit ke sekolah dulu," Noah dengan sikap sopannya mencium punggung tangan kanan Cantik.