"Bukan perihal hubungan kamu sama Naja yang paling nyakitin aku, tapi karena kalian gak jujur dari awal. Aku ngerasa sangat dikhianati sama kepercayaan yang udah aku buat sendiri. Kalau dari awal kalian jujur pasti rasanya gak akan semenyakitkan ini," ucap Milhan seraya menatap Setya lekat.
Setya menunduk. "Oke, aku akui aku salah. Aku minta maaf, sangat-sangat minta maaf walaupun aku tau itu gak akan cukup. Sekarang terserah kamu mau apa. Mau pukulin aku? Silahkan. Aku gak akan lawan. Lampiasin aja semuanya sekarang kalau itu bisa bikin kamu lebih tenang."
Tangan Milhan sudah mengepal, dia melayangkannya menuju pipi Setya. Namun, kepalan tangan itu justru tertahan di udara. Milhan tidak bisa menyakiti Setya. Seterluka apapun dia dibuatnya.
"Kenapa berhenti, Han? Ayo pukul! Cowok bajingan ini gak pantas dikasihani." Setya meraih kepalan tangan Milhan dan memukulkannya pada pipi sendiri.