"Hah, papi? Jadi, Milhan ini anak kamu, Mas?" tanya Bu Rahma pada pria di sebelahnya yang tiba-tiba saja langsung melepaskan gandengan tangan mereka.
"Bu, tolong Ibu jangan bilang kalau Om Rano adalah pria baik yang sering ibu ceritakan," ucap Naja belum bisa menerima apa yang dia lihat sekarang.
"Lho, memangnya kenapa?" Bu Rahma mengangkat sebelah alisnya.
"Jadi, apa yang aku liat di parkiran salon tadi itu beneran Papi sama ...." Dada Milhan terasa amat sesak. Air mata mengalir membasahi pipinya. "... sama ibu dari sahabat aku." Dia melanjutkan ucapannya dengan perasaan yang teramat sakit.
Berbagai pertanyaan berkecamuk di otak Milhan. Kenapa? Kenapa orang yang dia percaya selalu mengkhinatinya?
"Papi bisa menjelaskan semuanya, Sayang." Tangan Rano berusaha menyentuh Milhan, tapi Milhan segera menepis dan menghindarinya.