"Tadi aku gak sengaja denger pertengkaran mami sama papi. Katanya, papi mau cerain mami." Mengatakannya saja sudah membuat dada Milhan terasa amat sesak. Seperti ada duri tak kasat mata yang menghunjaminya.
Mata Naja membeliak. "Lho, kenapa? Bukannya selama ini keluarga kamu baik-baik aja."
Milhan menggeleng. Matanya masih mengerlap. "Beberapa waktu ini aku emang sering mergokin mereka lagi adu mulut. Keluarga aku kayaknya udah gak seharmonis dulu, Ja. Aku sedih banget ngeliat kondisi keluarga aku sekarang. Lebih banyak sandiwara. Dan, kayaknya itu karena sekarang di luar sana papi punya wanita lain. Papi udah selingkuhin mami." Bibir Milhan kembali bergetar. Dengan sigap Naja pun langsung membawa Milhan ke dalam dekapannya.
