Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

HASRAT TUAN MUDA

Nona_Nandin
--
chs / week
--
NOT RATINGS
160k
Views
Synopsis
Smith jeremi adalah anak seorang pemilik kerajaan bisnis terbaik dunia. Ia memiliki semuanya kecuali pendamping hidup. Suatu saat ia di haruskan Ayahnya untuk memiliki seorang anak, jika ingin mewarisi seluruh kekayaannya, namun ia yang gila kerja itu bahkan tidak memiliki seseorang di dalam hidupnya. Akhirnya keserakahan nya menuntut ia untuk menyewa seorang wanita yang akan melahirkan anaknya. Adeline, gadis berusia 21 tahun itu terpaksa menandatangani kontrak dengan Smith demi membayar uang kuliahnya, karena ia sangat ingin menjadi seorang Dokter. Gadis itu di wajibkan tinggal dan menikah dengan Smith sampai anak mereka lahir, Smith hanya berpikir untuk secepatnya punya anak dan tidak ada pikiran lain. Namun begitu Adeline dinyatakan hamil, Hari-hari nya berubah. Ia memiliki rasa yang tidak bisa di jelaskan melihat gadis itu kesulitan karena kehamilannya. Disaat bersamaan wanita yang pernah membuat Smith jatuh cinta bertahun lalu, datang setelah meninggalkan nya secara kejam.
VIEW MORE

Chapter 1 - TAWARAN MENIKAH KONTRAK

Di kota besar dengan populasi hampir dua digit itu sebuah perusahaan terkenal dengan karyawan terbanyak berdiri kokoh di pusat kota.

Smith jeremi siapa karyawan yang tidak mengenalnya? Lelaki ataupun perempuan bahkan mungkin pernah berpikir untuk mendapatkan nya.

Ia sangat gila kerja, bahkan rumor bahwa ia menyukai sesama jenis sampai pernah membuat geger perusahaan karena lelaki itu tidak pernah ada rumor berkencan seperti para pengusaha kaya raya lainnya.

Anak satu-satunya dari kelas Jeremi Thomas yang terkenal sebagai salah satu pengusaha terbaik dunia. Ia mulai khawatir terhadap putranya yang bahkan belum memiliki kekasih di usianya yang mau menginjak 26 tahun itu.

Jeremi selalu berusaha menjodohkan anaknya, dengan anak pebisnis lainnya bahkan dengan model atau aktris terkenal di sana. Namun nihil Smith bahkan tidak akan datang pada kencan buta yang di buat oleh Ayahnya itu.

Kekhawatiran seorang Ayah tentang rumor yang beredar membuatnya bingung.

Ia akhirnya menemukan cara agar Smith bisa mulai berkencan dengan wanita, ia tidak peduli dengan siapapun asalkan anak itu punya istri.

"Smith datang ke ruangan Ayah, ada yang harus Ayah bicarakan! " ucap Tuan Jeremi dari telepon ruangannya.

Dalam hitungan menit Smith sudah berada di ruangan Ayahnya.

"Smith duduk Nak!" titahnya.

Lelaki dengan postur tubuh tegak dan perut rata yang di balut jas biru dongker itu terlihat sangat menawan, hingga Ayahnya bertanya-tanya apa yang salah dengan putranya ini. Padahal wajah sangat anak menjadi salah satu incaran paling terkenal di seantero ibu kota, khusus nya di kalangan pengusaha bahkan selebriti.

"Ada apa Ayah memanggilku?" tanya Smith.

"Ayah ingin mengatakan sesuatu yang penting sekarang, dan kamu harus mendengarkan ini!"

Smith mulai mendengarkan Ayahnya yang tiba-tiba membuatnya sedikit gugup.

"Ayah merasa sudah sangat tua, dan berencana ingin keliling dunia menikmati sisa hidup Ayah! "

Smith menaikan kedua alisnya karena bingung mengapa Ayahnya tiba-tiba bicara seperti itu.

Tuan Jeremi menarik nafas, "Ayah akan menunjuk mu sebagai CEO perusahaan, agar visa meneruskannya,"

Smith mengangguk ia tahu saat seperti ini akan datang, lagi pula ia adalah anak satu-satunya yang akan mewarisi seluruh kekayaan dari Grup Horskya.

"Namun ayah akan mengajukan satu sarat padamu!" lanjutnya.

Tiba-tiba mendengar itu Smith langsung menegaskan pandangannya. "Apa itu, apakah pekerjaan ku selama ini kurang?" Smith merasa bahwa ia sudah bekerja keras dan sudah layak menjadi pimpinan perusahaan.

"Kepintaran mengelola bisnis bukan satu-satunya kamu bisa bertahan di dunia yang keras ini, dukungan keluarga juga menjadi pendukung yang baik untuk kesehatan mental dari dalam!"

Smith semakin bingung tentang ucapan Ayahnya.

"Ayah ingin kamu segera menikah dan memiliki seorang anak, setelah itu Ayah akan memberikan seluruh saham Ayah padamu dan menjadikanmu CEO."

Smith menatap mata Ayahnya, ia memang sudah ratusan kali membahas pernikahan dengan Ayahnya itu.

"Aku tidak mau, aku tidak tertarik!" jawab Smith.

"Baiklah kalau begitu, Ayah akan menyumbangkan seluruh saham ayah untuk bakti sosial,"

"Apa maksud Ayah?"

"Bukannya kamu bilang tidak tertarik barusan?"

"Maksudku tentang pernikahan dan memiliki seorang anak,"

"Ya, itu sama saja!"

Tuan Jeremi memakai kaca mata nya dan membuka berkas di atas meja tanpa berbicara lagi pada Smith, melihat itu lelaki yang memiliki sifat dingin itu baru sadar bahwa Ayahnya tidak bercanda.

"Aku akan memikirkan nya kalau begitu," lirih Smith hampir tak terdengar.

Namun Tuan Jeremi tahu betul bahwa anaknya sangat mencintai perusahaan ini, sehingga ia sedikit tersenyum menyeringai merasa berhasil membuat kesepakatan dengan sang putra.

Smith keluar dari ruangan Ayahnya dan mulai berpikir, siapa wanita yang akan melahirkan anaknya. Bahkan ia sendiri tidak dekat dengan siapapun.

Setiap hari Ayahnya akan mampir ke ruangan Smith untuk memperingati semuanya, bahwa waktu itu terbatas. Smith hanya di berikan waktu sekitar dua bulan untuk menemukan calon istri dari kalangan manapun.

Satu bulan kemudian, Smith menjadi seorang pembicara di sebuah universitas yang ia berikan donasi. Sebagai penyumbang donasi terbesar ia harus tahu siapa saja yang mendapatkan beasiswa dari uangnya.

Ia melihat daftar orang yang menerima beasiswa dari Grup Horskya. Namun satu nama membuat nya sedikit janggal karena tampaknya orang itu belum melakukan kemajuan.

Smith memanggil pengurus keuangan di Universitas itu dan menanyakan mengapa anak bernama Adeline belum melakukan uji praktek padahal ini hal terpenting.

"Maaf Tuan Smith, seperti peraturan yang Anda rubah tahun kemarin, kami mengubah semua beasiswa anak kedokteran menjadi 50 persen agar lebih banyak siswa berprestasi mendapatkan bantuan beasiswa juga, namun tampaknya Adeline sangat kesulitan membayar sehingga ia belum bisa ikut uji praktek!"

"Apakah dia pintar?"

"Tentu saja, bahkan nilai nya terbaik dari seluruh siswa kedokteran!"

"Kalau begitu aku akan membantunya, panggil kan dia untukku, jika layak aku akan memberikan nya beasiswa penuh!"

Pengurus universitas itu langsung memanggil Adeline ke ruangan nya, dan membiarkan ia berbicara berdua dengan Tuan Smith.

"Siapa namamu?" tanya Smith sembari melihat biodata lengkap gadis itu. Ia duduk dengan mengangkat satu kaki menimpali kaki yang lainnya, satu tangan membolak-balikan kertas.

"Adeline selena!" jawabnya.

"Jadi mengapa kamu tidak ikut uji praktek?"

"Saya masih berusaha Pak, Mr, Tuan maksudku! " jawaban Adeline terbata-bata, ia ketakutan karena berpikir beasiswa nya akan di cabut.

"Kenapa?"

"Saya masih berusaha mengumpulkan uang untuk membayar kekurangan biaya uji praktek nya, dan saya rasa saya membutuhkan waktu,"

"Tapi jika kamu menunda, kamu mungkin harus mengulang tahun depan!"

Mendengar itu Adeline mengigit bibir bawahnya, ia padahal sudah berusaha mati-matian agar segera menjadi seorang Dokter. Namun kesulitan finansial mendera nya.

"Saya bahkan akan melakukan apapun Tuan, saya sangat berusaha keras untuk ini aku mohon jangan cabut beasiswa nya, saya akan berusaha mengumpulkan uang lebih cepat untuk ikut uji praktek," suara Adeline terdengar gemetar.

Melihat itu Smith sedikit bingung padahal ia tak berniat mencabut beasiswa gadis itu, ia hanya menjelaskan konsekuensi jika dia tidak mengikuti uji praktek tahun ini. Bagaimana pun, gadis itu sudah bekerja sangat keras dalam belajar di lihat dari nilai nya yang hampir sempurna.

"Bisakah anda memberikan saya waktu sekitar dua bulan Tuan, aku akan mencari solusi untuk ini"

Mendengar kata dua bulan, membuat Smith teringat Ayahnya. Tentang waktu yang ia berikan untuk mencari istri.

Smith kemudian memandang wajahnya gadis di depannya, ia memiliki golden hair dan mata hijau! Tidak lupa tubuh yang mendukung, walau di balut baju kaos yang tampak murahan tetap membuat wajahnya menonjol.

Smith kemudian berpikir tidak ada salahnya jika dia berpura-pura menikah, hal itu tidak akan merugikan nya sama sekali sampai ia memiliki seorang anak, semua akan tertulis di atas kertas.

Pernikahan kontrak menjadi pilihan yang ada di kepalanya sekarang.

"Adeline, apakah kamu ingin ikut uji praktek minggu ini?" tanya Smith.

Mendengar itu Adeline langsung mengangguk cepat. "Ya Tuan saya akan melakukan apapun untuk itu,"

"Aku akan memberikan semuanya, uang dan barang mewah untukmu namun dengan satu sarat! "

Mata Adeline membuat sempurna. "Apa itu?"

"Menikah kontrak denganku, hanya beberapa saat saja dan kamu akan mendapatkan apapun yang kamu mau!" ucap Smith.

Adeline kaget dan hanya menatap wajah Smith dengan mulut sedikit menganga.