Beberapa saat Adeline terdiam, dan menatap kiri dan kanan secara terus menerus.
"Silahkan naik Nona! " ucap supir yang di tugaskan menjemput Adeline oleh Smith.
Adeline menyadarkan diri dari lamunan nya setelah mencubit pinggang Jhon yang langsung menjerit itu. "Apakah kamu serius, kenapa mencubit ku?"
"Apakah ini nyata?" setelah mencubit Jhon adiknya, kini gadis itu mencubit pipinya sendiri namun dalam keadaan mulut menganga tetap tak percaya.
"Tentu saja, aku juga bertanya-tanya siapa yang kamu kencani selama ini" jawab Jhon, ia penasaran sosok yang akan di nikah Kakak nya itu, jika dia sekaya ini.
Lagi-lagi adeline memeluk jhon yang masih terlihat seperti anak kecil di matanya. "Jhon, Kakak akan berkunjung akhir pekan jaga diri baik-baik" ucapan Adeline seakan penuh drama karena ia terus mengulang kata perpisahan pada adiknya itu.
"Kamu yang seharusnya menjaga diri baik-baik," Jhon akhirnya memeluk kakaknya dan mengelus lembut kepala gadis itu, yang lebih pendek darinya.
Dan akhirnya Adeline menaiki mobil mewah itu, ia tak menyangka ternyata ada pasilitas semewah ini sampai dengan kulkas kecil di dalam sebuah mobil panjang ini.
"Nona, apakah anda ingin minum?"
"Ya, saya sedikit haus karena baru bangun tidur!"
"Minuman nya ada di kulkas" lanjut supir itu.
"Apakah aku boleh mengambilnya?"
"Tentu saja Nona"
Adeline membuka kulkas kecil di depannya, sembari tersenyum ia mengeluarkan sebuah kaleng minuman yang baru di lihatnya. Tanpa pikir panjang, Adeline membuka dan meminum nya. Awalnya ia merasa sangat pahit, namun tidak enak jika tak menghabiskan nya. Akhirnya Adeline meminum sekaligus seluruh minuman itu.
Satu jam kemudian ia tiba di sebuah rumah dengan gerbang menjulang tinggi, dari gerbang utama ke depan pintu rumahnya saja, mobil itu harus berjalan sekitar dua menit dalam kecepatan normal.
Rupanya Smith sudah menunggu di depan pintu, mobil limusin yang di kirim nya kini sudah berada di depan rumahnya. Supir itu membuka kan pintu untuk Adeline.
Namun beberapa saat gadis itu tak kunjung keluar juga dari mobil itu, Smith penasaran apa yang terjadi ia hanya berpikir bahwa Adeline malu.
Ia pun turun dan melihat ke dalam mobilnya, namun gadis itu ternyata tertidur begitu saja! Tapi Smith melihat keanehan, gadis itu masih tampak terus bergerak walau menutup matanya.
Kemudian melihat ke arah tangan gadis itu, dan melihat sebuah kaleng minuman yang sudah tidak ada isinya.
Smith kembali berdiri, dan melihat pada supirnya. "Josh apakah dia meminum ini? " tanya Smith sembari memperlihatkan kaleng minuman dengan alkohol cukup tinggi"
"Ya Tuan, saya menawari Nona ini minum, tapi saya tidak memperhatikan jika dia mengambil itu"
Smith mengerti, dan kembali melihat ke dalam mobil. Ia akhirnya memutuskan menggendong Adeline yang setengah sadar itu ke dalam rumah.
Para pegawai yang ada di rumah itu kemudian berjejer di dalam rumah, ada sekitar 14 pegawai rumah tangga yang memiliki tugas masing-masing. Mereka melihat Tuan mudanya menggendong seorang gadis yang tertidur di pangkuan nya.
Smith masuk ke sebuah kamar di lantai satu, dan menaruh Adeline di sana.
Setelah Smith hilang dari pandangan, semua pegawai saling berbisik. "Hei, ini pertama kalinya aku melihat Tuan Smith membawa seorang gadis ke rumah ini! "
"Apakah dia pacarnya?" timpal pegawai lain.
"Tapi dia sangat cantik, walau pakaian nya tertutup aku melihat wajahnya yang sangat cantik tadi"
"Tapi, mengapa gadis itu tertidur? "
"Tapi aku rasa dia bukan tidur, dia seperti sedang mabuk! "
"Benarkah?"
"Lalu apa yang sekarang sedang mereka lakukan di dalam kamar?"
Para pegawai itu berbisik namun menjadi sedikit riuh, karena berkumpul dengan jumlah banyak.
"Hei, berhenti mengatakan halal bodoh seperti itu, Tuan Smith tidak akan melakukan apapun pada gadis itu, kembali bekerja" ucap meneger rumah Smith.
"Baik Nona Sofia!" jawab para pegawai serentak, mereka harus mematuhi Sofia yang di tugaskan oleh Smith untuk mengatur para asisten rumah tangga di rumahnya.
Ia melirik pintu kamar yang tertutup dimana Tuan Muda nya berada. Sofia sudah bekerja untuk Smith lebih dari 5 tahun, ia bekerja di rumah itu karena permintaan pribadi Smith, pria itu hanya berteman dengan Sofia ketika kuliah di Los Angels Amerika Serikat.
Karena permintaan pribadi dan gaji yang di tawarkan padanya, membuat Sofia setuju. Ia mendapatkan beasiswa di sana, karena berasal dari keluarga tidak mampu Sofia selalu belajar lebih keras untuk mempertahankan beasiswa nya.
Di sana lah dia bertemu Smith, yang meminta nya mengajarkan pelajaran yang tidak ia ketahui, dan membayarnya dengan cukup tinggi. Hingga mereka menjadi teman dekat, namun ternyata Sofia menaruh hati pada lelaki itu.
Smith juga yang kemudian menawarkan pekerjaan karena tidak mempercayai orang lain untuk mengurus rumahnya.
Namun melihat Smith membawa seorang gadis setelah 6 tahun, membuat Sofia sedikit cemburu tiba-tiba.
Di dalan kamar Smith menunggu Adeline bangun, walau cukup lama. Hal itu juga membuat para pegawai semakin penasaran.
Akhirnya Adeline membuka matanya setelah dua jam, begitu bangun ia tampak melamun menatap Smith.
Gadis itu mendekatkan wajahnya pada lelaki yang berdiri di depannya dengan balutan kemeja putih yang di gulung sampai sikut, sembari memasukkan kedua tangannya di saku celana.
"Apa yang kamu lakukan?" ucap pria itu.
Adeline menatap mata kiri dan kanan milik Smith. "Bagaimana cara mu mendapatkan mata berwarna hijau seperti ini? ini indah" tanya Adeline dengan tatapan terpukau.
"Ini gen!" jawab Smith.
"Bagaimana caraku agar bisa memilikinya?"
"Menikah denganku, akan ku berikan sepasang mata hijau untukmu! " Smith mendekatkan wajahnya membuat kepala gadis itu mundur ke kepala kasur karena kaget.
Ia seperti nya belum mengembalikan kesadaran nya secara keseluruhan. "Apakah kamu sudah sadar?"
"Ah, apakah aku tertidur?"
"Kamu mabuk, mabuk Adeline bukan tertidur"
"Mabuk, aku tidak pernah minum alkohol"
"Tapi kamu mabuk pagi hari di dalam mobilku"
Adeline mengingat ia meminum sesuatu di dalam mobil, dan tidak tahu bahwa itu adalah alkohol.
"Ayo keluar aku akan memperkenalkan mu pada pegawai di rumah ini! " ajak Smith.
Walau dengan sedikit kepala yang pusing, Adeline tetap berjalan mengikuti Smith keluar dari kamar.
"Sofia tolong kumpulkan semua pegawai, termasuk keamanan dan supir! " titah Smith, yang langsung di laksanakan oleh Sofia.
Semua pegawai sudah berkumpul, jika asisten di dalam rumah saja berjumlah 14 orang! Kini keseluruhan ada 20 orang termasuk keamanan dan supir juga pengurus kebun.
"Hari ini saya ingin memberi tahu kalian tentang sesuatu, kenalkan namanya Adeline mulai sekarang ia akan tinggal di sini" ucap Smith.
Sofia mengangkat wajahnya menatap Tuan Muda nya itu. Dan menatap Adeline bergantian.
"Saya ingin kalian memanggilnya Nyonya muda mulai sekarang, dia akan menjadi istri saya sebentar lagi! " lanjut Smith.
Hal itu sontak membuat para karyawan kaget sekaligus bahagia, terkecuali Sofia! Dia menatap Smith dengan menahan air mata sekaligus tercengang karena kaget.
"Menikah?" bagian Sofia di penuhi ucapan Smith tentang menikah, ya menikahi orang lain!