"Mana dompetmu?" tanya Bianca cepat.
"Ya?" Bukannya menjawab Daniel malah kebingungan. Merasa kesal dengan kelambatan otak Daniel yang tak mengerti keinginannya . Bianca dengan cepat merogoh saku celana belakang Daniel. Tak memperdulikan sikapnya yang terlalu lancang mengambil dompet pria itu dengan paksa. Oh , Bianca tak perduli apapun. Dapat. Bianca mendapatkan dompet Daniel. Dan membuka dompet itu.
Daniel sudah terbengong-bengong melihat aksi Bianca yang merogoh saku celananya dengan berani. Oh ayolah , dia benar-benar terkejut melihat seorang gadis asing, mengambil paksa dompetnya dan juga menyentuh pantatnya tanpa gadis itu sadari. Daniel melihat Bianca membuka dompetnya. Dan dia seakan paham jika gadis yang ada dihadapannya ini tengah mencari uang untuk ganti rugi.
"Kau bisa mengambil seluruh uangku untuk ganti rugi, nona," ucap Daniel dengan berat hati.
"Kau pikir dengan semua uang di dalam dompetmu ini bisa memperbaiki mobilku. Bahkan semua uangmu ini tak akan cukup untuk membayar showroom cuci mobilku." Cibir Bianca pedas dan tak berperasaan. Bianca menarik dua kartu dari dalam dompet Daniel.
"Aku akan menahan dua kartu ini sebagai jaminan agar kau tidak lari dari tanggung jawabmu. Ah mana hpmu?"
Kali ini Daniel bergerak cepat dia tak ingin membuat gadis di depannya ini bertindak sesuka hati untuk menyentuh tubuhnya demi mengambil sesuatu yang ia pinta.
Daniel memberikan hpnya kepada Bianca. Dengan cepat Bianca mengambil hp itu dan mengetikkan beberapa nomor di atas smartphone itu.
Drrtttt...drtttt... sebuah panggilan masuk ke dalam hp Bianca. Lalu mematikan panggilan itu.
"Itu nomorku. Aku akan menghubungimu untuk meminta pertanggung jawabmu. Dan aku akan mengembalikan dua kartu ini jika urusan kita selesai," ucap Bianca menyerahkan kembali hp Daniel dan mengacungkan dua kartu identitas Daniel. Kartu penduduk dan kartu mahasiswa Daniel.
Dan dengan cepat bergerak memasuki mobilnya dan pergi tanpa berpamitan kepada Daniel.
"Aiisshhhhh.. melihat betapa keren dan mewahnya mobil itu. Aku yakin gadis itu pasti meminta ganti rugi yang sangat banyak. Aiisshhhhh ini menyebalkan," umpat Daniel dan mulai menghidupkan motornya dan pergi menuju restoran.
.......
Sial. Aku sudah terlambat.
Umpatku dalam hati. Aku terus berlari menyusuri lobi hotel mewah dan mencari ruangan tempat gadis menyebalkan itu berada. Beberapa jam yang lalu gadis menyebalkan yang mobilnya aku tabrak kemarin menelponku. Dan mengajakku bertemu untuk membicarakan masalah mobilnya. Namun yang membuatku sedikit aneh adalah tempat pertemuan kami. gadis itu mengajakku untuk bertemu di salah satu ruangan private yang di sediakan untuk tamu penting jika ingin melakukan pertemuan dengan klien penting. Mengapa harus di tempat seperti ini, mengapa tidak di cafe saja.
Aku membuka pintu yang ada di hadapanku. Berdasarkan petunjuk salah satu karyawan hotel , ruangan ini adalah ruangan dimana gadis menyebalkan itu menunggu. Jantungku berdetak lebih cepat ketika memegang gagang pintu itu. Aku teringat dengan pertemuanku dengan gadis itu. Melihat ekspresinya. tidak, aku sulit menggambarkan bagaimana ekspresi wajahnya. Wajah itu terlalu datar dan dingin. Sungguh memperlihatkan wajah yang tak bersahabat.
Aku mengatur nafasku dan membuka pintu itu. Berjalan masuk dan melihat gadis itu tengah duduk nyaman di salah satu kursi di ruangan itu.
Aku menatapnya dengan seksama. Gadis itu menatapku dengan wajah datar dan dingin seakan dia tak memiliki ekspresi lain. Tapi sorot matanya terlalu tajam seakan siap mengulitiku. Tapi tak bisa aku pungkiri jika gadis di dapanku ini memiliki wajah yang cantik. Kini aku tengah berdiri di hadapannya.
"Maaf aku sedikit terlambat," ucapku kaku sambil duduk tepat di depannya.
"Sedikit?" ucap Bianca sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Kau sudah terlambat 7 menit 46 detik, tuan Daniel Kendrick. Dan kau bilang itu hanya sedikit." Bianca menatap Daniel tak suka.
"Tapi aku han—"
"Aku benci keterlambatan dan aku benci membuang-buang waktu. Dan kau sudah membuang 8 menit waktu berhargaku. Aku tak suka berbasa-basi , membuang waktuku," ucap Bianca memotong kalimat Daniel. Dan mengeluarkan sebuah kartu nama.
"Ini kartu namaku," ucap Bianca sambil menyodorkan kartu itu kepada Daniel.
"Bianca Henderson, direktur perencanaan Henderson Corporation," ucap Daniel membaca kartu nama itu.
"Daniel apa kau tau tipe mobilku." Bianca sama sekali tak ingin berbasa basi. gadis itu lebih suka to the point.
"Ya, mobil anda adalah ferrari laferrari. Mobil keluaran ferrari dengan harga 1,3 juta dollar. Mobil yang hanya di produksi sebanyak 449 unit di dunia," ucap Daniel lancar karena setelah kejadian itu dia langsung mencari tau tentang tipe mobil mewah itu.