Sebenarnya, ada rasa bersalah dalam hatinya. Telah berkata kasar kepada Rico kemarin.
Akan tetapi, ia juga tidak ingin kedua anaknya tersebut bertengkar hanya karena seorang gadis.
Adi hanya tidak habis pikir. Apa yang sebenarnya ada dalam diri Naura, hingga kedua putranya memperebutkan gadis tersebut.
"Kenapa harus gadis yang sama? Kalian sungguh memalukan! Seperti tidak ada gadis lain saja. Kamu juga kan bukan anak kecil lagi, untuk apa berebut gadis yang tidak seperti selera kamu yang biasanya saja," sindir papanya tidak habis pikir dengan jawaban dari putra sulung kebanggaannya.
Raihan menggeleng. "Semuanya terjadi begitu saja, Pa. Tanpa bisa aku cegah," bela pria tersebut yang jujur dengan perasaannya yang memang tumbuh secara alami. Tanpa adanya paksaan dari siapa pun.
"Jadi, rupanya kamu kalah cepat dari Rico?" terka Adi yang kini tahu apa permasalahan dari kedua putranya ini.