Raihan keluar dari rumah orang tuanya dengan senyum yang tak pernah luntur. Ia sangat senang sekali hari ini. Karena bisa setidaknya menghabiskan hari bersama Naura. Sebelum ia pergi dinas ke luar kota selama beberapa hari lamanya.
Dan ia juga harus menahan rindu kepada gadis manis tersebut. Menahan diri selama beberapa hari ini tidak bisa bertemu dengannya. Melihat wajah ayunya, senyum manisnya dan tingkah lucu nan menggemaskannya.
Mengingat hal itu, Raihan menghela napasnya panjang dan berat. Terlihat jelas keengganannya untuk pergi sebenarnya.
Terlebih lagi jika mengingat keberadaan Rico yang juga mengincar Naura. Ia sangat yakin sekali jika adiknya tersebut akan memanfaatkan kepergiannya untuk lebih gencar dalam mendekati Naura.
Saat akan masuk ke dalam mobilnya yang berada di depan rumah. Raihan di kejutkan dengan seseorang yang bersandar di pilar rumah sambil bersedekap di depan dada.
