"Aaarrghh ...!" pekik Sea melepaskan mahkota yang selama ini dia jaga. Terbukti bercak merah itu tercetak jelas di sofa putih itu. Sea meringis sakit, merasakan hentakan benda besar dan panjang itu menerobos masuk ke dalam milik intinya.
Tapi lama-lama rasa sakit itu berganti rasa nikmat yang luar biasa. Tanpa sadar Sea mengangkat pinggulnya, merasakan nikmat yang begitu luar biasa.
Mendesahkan rintihan yang semakin membuat Banin menggila, ingin meledakkan sesuatu yang sudah sangat lama dia ingin keluarkan.
Semakin menghentakkan tubuh Sea yang kini sudah jadi miliknya seutuhnya. Dan untuk pertama kalinya Banin merasakan bahagia yang tak bisa dia ungkapkan.
Pertama kalinya bisa menyentuh setiap inchi kulit wanita yang sangat dia cintai tanpa merasa alergi apapun. Pertama kalu dia merasakan ingin hidup lebih lama lagu dan pertama kalu dia ingin dicintai dan mencintai yang menyatu dalam satu hubungan rumah tangga.