Sea meremas kain sprai yang dia tiduri, gelombang kenikmatan yang beberapa detik lalu datang menerjangnya begitu mengguncang tubuhnya dan juga tubuh Banin.
"Maafkan aku , Sayang," desisnya tepat di telinga gadis cantik itu. Tubuhnya masih berada di atas tubuh Sea yang sudah terkapar lemah tak berdaya. Berkali-kali Banin memberikan kecupan kasih sayang di kening dan bibir gadis itu.
Pagi itu begitu indah menurut Banin. Wajahnya berseri-seri dan berbunga-bunga. Dengan semangat yang menggelora dia sudah menyiapkan segalanya sarapan untuk dirinya dan Sea. Wanita yang semalam sudah memberikan mahkotanya yang begitu nikmat. Membuatnya mabok kepayang.
Bahkan saat ini dirinya sudah rapi lengkap dengan pakaian kantornya. Kemeja putih panjang berpadu dengan celana bahan panjang hitam. Dasi hitam dan juga jas kebesarannya berwarna hitam juga.