Arlan terkesima melihat apa yang dilakukan oleh Eudrie. Tak menyangka gadis itu akan begitu sangat perhatian dan ketakutan melihat darah yang keluar dari jari-jemarinya.
Dengan cepat Eudrie menarik tangan Arlan dan membawanya ke sofa. Gadis yang biasa manja dan hanya bisanya cuma nyuruh itu dengan cepat mengambil P3K untuk mengobati luka Arlan.
Ada ekspresi yang sangat serius ditunjukkan dari wajah cantiknya. Sungguh Arlan tak menyangka, Eudrie akan begitu takut dengan tindakan tang dilakukannya.
"Eudrie, aku tidak apa-apa," ucapnya sambil memandang dalam wajah gadis itu. Eudrie menatap wajah Arlan sambil meniup luka Arlan yang sudah dia bersihkan. Tangan mungilnya langsung memberikan obat pengering luka dan menempelkan hansaplast.
"Kamu ini kenapa, Arlan? Apa ada masalah? Ada apa dengan Tante Mirna. biar nantin aku saja yang bicara. Katakanlah ada apa?" tanya Eudrie masih menggenggam jari Arlan dan mengelus lembut.