Banin meraih berkas yang berisi laporan dari tim audit. Matanya membelalak tak percaya melihat angka-angka yang tertera di hadapannya tepatnya di dalam berkas itu ada tulisan angka yang sulit sekali untuk dijelaskan.
Begitu besar angka yang tertera di dalam laporan itu. Catatan pengeluaran yang begitu besar tetapi tidak tahu buat dana apa dan itu dari devisi keuangan.
Banin menelan salivanya yang kering. Dahinya sudah mengembun keringat dingin. Tak bisa lagi harus bicara apa kali ini karena semua yang didata itu benar.
"Bagaimana Banin? Sebentar lagi laporan ini sampai di kantor pusat. Kalau sudah sampai di kantor pusat perusahaan kamu secara serentak akan dinonaktifkan."
Mendengar ucapan Mirna, Banin semakin kalut dan tidak tahu harus berbuat apa saat ini.