Chereads / PERJALANAN MENEMBUS KABUT / Chapter 22 - KECURIGAAN IBU

Chapter 22 - KECURIGAAN IBU

Kami pulang setelah puas mencari ikan, bahkan perut terasa sangat kenyang. Lumayan banyak ikan yang kami dapatkan hari ini dan yang lebih nikmat adalah kami langsung membakarnya di tempat lalu menyantap bersama.

"Besok lagi ya Mbak," pintaku.

"Iya An, tapi kalau ibu marah bagaimana?" tanya mbak Is sedikit khawatir.

Aku nyengir kuda, "Ya bilang saja yang ngajakin Mbak, hehe," selorohku.

Mbak Is nampak mengerucutkan bibirnya, "Kamu ya An! huh..." tukas mbak Is pasrah. "Tapi besok gak bisa An, Mbak sekolah," ucap mbak Is, dia baru ingat kalau besok dia harus masuk sekolah. Hari ini ketiga kakakku bolos sekolah karena baru pulang dari rumah mbok Alis.

"Mbakk..." rengekku.

"Kenapa?" tanya mbak Is.

"Ana juga mau sekolah! Ana mau sekolah!" rengekku lagi.

"Belum boleh An, kamu masih kecil," tukas mbak Is.

"Hemm... pokoknya aku mau sekolah!" cetusku.

"Kamu kan belum bisa ucap huruf R dengan benar," goda mbak Is.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS