Hampir setiap hari, bahkan setiap menit dan detik, mbak Sri dan mbok Lastri tidak pernah bosannya beradu mulut. Entah hal kecil, sepele, dan terkadang tidak masuk akal diributkan oleh keduanya. Semenjak kedatangan kedua anak mbok Lastri ke rumah ini, rasanya berubah menjadi tidak nyaman. Rumah terasa panas dan hampa. Mereka benar-benar tidak terkendali, tidak mau mendengar nasehat siapapun dan tidak ada yang ditakuti kecuali bapak. Tapi, jika bapak pergi ke pasar mereka akan merasa sangat bebas dan leluasa melakukan apapun yang mereka mau.
Cincinku yang kemarin aku temukan di kamar mbok Lastri dan sudah patah, aku bersihkan dan kukembalikan pada tempat asalnya yaitu kotak kecil hitam. Aku tidak akan teledor lagi, aku akan menyimpan semua barang-barangku baik-baik dan selalu mengunci pintu kamarku sebelum aku pergi agar tidak ada yang masuk ke dalam kamarku.