Tidak berselang lama pun mbak Sri juga sudah pulang, dia membawa semangkuk sayur daun singkong, tempe goreng, sambal dan nasi, yang dibawanya menggunakan nampan.
"Makan dulu ya An, ini kesukaanmu. Sayur daun singkong dan sambal," ucap mbak Sri.
Aku berulang kali menelan salivaku karena sangat tergoda dengan aroma sayur daun singkong yang dibawa oleh mbak Sri. Sudah tidak sabar rasanya ingin segera mencicipi sayur daun singkong itu.
Namun tiba-tiba saja, Nawang dan Yati berlari saling mengejar dan menabrak mbak Sri. Sehingga semua makanan tumpah ke lantai dan tidak ada sedikit pun yang bisa dimakan.
Entah dari mana munculnya, tiba-tiba saja mereka sudah berada di rumah kami. Mereka memang tidak punya sopan santun, mereka sering masuk ke rumah tetangga tanpa izin. Bahkan terkadang mereka tertangkap tangan sedang mencuri.
Mbak Sri sangat marah. Diraihnya salah satu anak itu dan Nawang yang kena karena dia yang berada di posisi belakang.
"Nawang!" bentak mbak Sri.
