Drt drt drt ponsel Karin bergetar menandakan bahwa ada pesan masuk.
"Siapa sih, Gak tau apa kalo Karin ngantuk?"
Dengan malas Karin membuka ponselnya itu.
"Sedang apa?" Isi pesan itu.
"Dih sedang apa, Emang gak tau gitu kalo orang jam segini sedang apa, Lagian ini orang kaya gak ada kerjaan aja sih, SMS tengah malam gini."
"Sedang duduk, Tadi habis tidur, terus terbangun karena suara ponsel," Balasku.
"Oh sorry, Saya pikir kamu belum tidur, Iya sudah kalo seperti itu, Selamat malam dan selamat tidur kembali,"
"Ih ngeselin amat sih nih orang, Udah mah main Bangunin aja terus kalo dah bangun gini malah di suruh tidur lagi," Gerutu Karin.
Karin tak melihat nomor siapa yang menghubunginya. Dan langsung meletakan ponselnya di tempat semula.
Saat hendak tidur kembali iya teringat dengan Maya yang ada di sampingnya.
"Ka Maya, Maafin Karin iya!" Sambil memegang kening Maya
pagi harinya.
"Ka, Karin berangkat dulu iya, Kaka di rumah hati-hati nanti kalo mau apa aja Kaka tinggal hubungin Karin iya!"
"Iya bawel, Udah sana , Nanti kesiangan loh!"
"Dah Kaka,"Karin berjalan pergi meninggalkan Maya sendiri di rumahnya.
sesampainya di kantor.
"Selamat pagi semuanya," sapa Karin ramah ke setiap orang yang ada di gedung itu
"Pagi,"
"Pagi,"
"Pagi juga," Ucap Alex yang berada di belakang Karin
"Eh Pak Alex, Pagi Pak?" sapa Karin ramah
"Hemm," Jawab Alex singkat.
"Dih ko cuman hemm sih?" Sambil mengekor di belakang Alex
Saat di depan pintu ruangan Alex, Alex dan Karin di hadang oleh sekertaris Alex.
"Selamat pagi Tuan Alex dan Nona Karin,"
"Pagi juga pak Joy," Balas Karin dengan senyuman
"Maaf Tuan, Hari ini kita akan ada miting di luar pada jam 9 pagi ini,"
"Baik, Kamu urus saja berkas berkasnya, nanti jika sudah beres hubungi saya lagi!"
"Siap Tuan," Joy meninggalkan Alex dan Karin dan langsung masuk ke ruangannya.
"Katanya gak punya sekertaris, Nah itu pak Joy apa dong?"
"Kenapa, keberatan?"
"Iya tidak sih, Cuman aneh aja,"
"Sudah jangan banyak bicara, bantu saya membereskan berkas ini!"
"Ok siap bos," Karin menghampiri meja Alex.
Tiba-tiba ponsel Alex berbunyi. Dan Karin melihat ke arah Alex.
"Lanjutkan, saya mau menerima telpon dulu!" Dan di beri anggukan oleh Karin.
"Halo, Ada apa?"
"Alex bisa kah sore ini kamu pulang lebih awal?"
"Untuk apa?"
"Iya bukan untuk apa-apa Lex, Mamah cuman pingin kumpul saja denganmu, Dan kita kan sudah lama tidak makan malam bersama,"
"Baik lah nanti akan aku usahakan!"
"Kamu memang anak mamah yang paling baik, Iya sudah mamah putus teleponnya iya,"
"Iya!"
Tut Tut Tut
"Nanti sore habis kerja ikut saya!"
"Hah, kemana pak?"
"Sudah ikut saja dan nanti sebelum itu kita pergi ke salon dan ke butik,"
"Buat apa pak?" Tanya Karin penasaran.
"Jangan banyak tanya, ikuti saja apa yang saya suruh!"
pintu ruangan Alex di ketuk. Tok tok
"Masuk!"
"Tuan, Berkasnya sudah siap, dan kita tinggal jalan saja, kebetulan kelayen kita sudah menunggu di sana,"
"Ok, kita berangkat!"
Saat hendak keluar dari ruangan Alex berbalik dan menatap Karin
"Kamu kenapa masih di situ?"
"Loh terus Karin harus kemana?"
"Iya kamu ikut sama saya, Kamu lupa tugas kamu itu apa?"
"Oh iya ,heheh maaf iya Pak," Karin berjalan mengikuti langkah Alex
Di restoran.
"Selamat siang Tuan Adi," Sambil menjurulkan tangan nya ke depan
"Selamat siang juga Pak Alex," Membalas juluran tangan Alex.
"Bisa kita langsung mulai rapatnya Tuan Adi?"
"Iya tentu bisa, Mari mari duduk semuanya!"
setelah memakan waktu yang alot, akhirnya rapat itu pun usai.
"Lama amat sih pak rapat nya?"
"Mau nya bagaimana, Memang harus seperti ini,"
"Kirain Karin, rapatnya gak bakalan lama, Kalo tau lama gini Karin gak mau lah duduk di sini,"
"Siapa suruh kamu duduk di sini?"
"Dih ngeselin iya Pak bos ini, Oh iya Pak Joy, Pak Joy sudah lama kerja sama Pak alex?"
"Lumayan Nona," Jawab Joy singkat
"Ih ngeselin amat sih, gak bosnya gak sekertarisnya kalo di tanya jawabnya singkat,"
Kriuk kriuk suara perut berdendang.
"Duh heheheh maaf iya Tuan-tuan yang terhormat, Karin laper,"
"Pesan apa saja yang kamu mau, Dan kamu juga Joy!"
"Baik terimakasih pak,"
Karin pun memesan beberapa makanan, Yang sebenarnya belum tentu akan habis jika di makan
"Kamu pesen ini semua?"
"Iya, memangnya kenapa pak?"
"Emang ini semua akan habis sama kamu?"
"Iya tidak lah, ini tuh kan mau di makan kita bertiga mana kuat Karin kalo harus ngabisin ini semua,"
"Oh kirain, Terimakasih,"
"Untuk apa pak?"
"Untuk makan nya, Sudah mari kita makan,"
Di tempat lain.
"Yang benar Tante, Tante gak bohong kan?"
"Iya Tante gak bohong, Mangkanya sebelum ke rumah tante kamu harus ke salon dulu biar bisa lebih cantik!"
"Iya benar apa yang Tante bilang, Ah aku udah gak sabar nunggu nanti malam,"
"Iya mangkanya kamu itu harus sabar,"
"Iya Tante, Oh iya apakah Alex tau jika nanti malam kita akan mengadakan itu?"
"Dia tak tau, Tante hanya bilang jika nanti malam adalah makan malam bias saja."
"Ok lah, Kalo gitu Tasya pergi dulu iya, Tasya mau beli gaun dulu yang cantik,"
"Iya sayang, Hati-hati iya," Tasya meninggalkan mamah nya Alex di cafe tersebut.
"Aku harus bisa buat Alex dan Tasya bersatu, Aku tak mau jika nanti jeng Kelin marah sama aku, Nanti bisa bisa aku di keluarkan dari club.
Sore pun tiba.
"Bagus, Iya itu di pasang di situ,"
"Duh mah, kamu ini gak ada habisnya iya?"
"Apa sih pah, udah lah kamu lihat saja, dan cukup dukung aku saja Pah,"
"Apakah Alex tau akan hal ini?"
"Tidak dia tidak tau, Biarkan ini menjadi kejutan untuk nya pah,"
"Gila kamu Mah, Sudah lah papah gak mau ikut campur, Kamu tanggung sendiri nanti amarah Alex,"
"Papah ini gimana sih"
"Iya di sana, cepat waktu nya udah mepet ini," Perintah mamah ke pegawai yang memasang dekor.
Di salon.
"Duh ka, aku ini mau di apakan sih?"
"Nona teng saja, Kami akan membuat Nona terlihat lebih cantik"
"Tapi emang harus di gininin iya, Karin gak suka tau, Ini juga kenapa kepala Karin di masukin ke mesin ini sih?"
Alex hanya menggelengkan kepalanya saja, ketika melihat tingkah Karin itu.