Tak tak tak suara sepatu Alex bersuara keras, Karena dirinya berjalan begitu cepatnya.
"Sus, di mana ruangan atas nama Karin?"
"Atas nama Karin ada di balik tirai itu pak"
"Terimakasih" Alex berjalan ke arah balik tirai itu dan membuka tirai nya.
"Pak Alex? Bapak ko ada di sini?" Niken menatap Alex dengan tatapan terkejut
"Kamu gak apa-apa kan Rin, Mana yang sakit, kamu mau pindah ke rumah sakit aja iya?" Alex memegang tangan Niken.
"Ih, apa sih Pak, Karin tuh tak apa-apa, Yang ada tuh ka Maya!" Niken melepaskan genggaman Alex.
"Syukurlah kalo kamu tak apa-apa, Terus kamu ngapain di sini?" Alex menaikan halisnya satu
"Karin di sini jagain ka Maya, Semalam ada mobil yang mau nabrak Karin, Untung ada ka Maya yang nolongin Karin, Jadinya ka Maya yang kena deh," Ucapnya sedih.
"Sudah Rin, Aku pun tak apa-apa ko, Jangan sedih lagi iya, Nanti siang kan aku sudah boleh pulang," Maya menggapai tangan karin
"Tapi kan ka, Coba aja kalo Kaka gak nolongin Karin pasti kaka gak akan luka," Karin membalas genggaman itu
"Sudah lah tak apa, Oh iya Pak Alex maaf kan saya, karena tidak bisa masuk kerja," Maya menundukkan kepalanya.
"iya tak apa Maya, Saya maklum nanti saya akan memberitahu atasan kamu,"
"Terus Pak Alex ke sini mau ngapain?" Karin bertanya.
"Em saya, Hanya ingin tau keadaan kamu, takutnya kamu kenapa-kenapa," Alex gelagapan.
"Oh,,,,," Karin ber oh ria
"Rin udah sana lebih baik kamu berangkat kerja sana sama Pak Alex , Aku tak apa ko, nanti juga bisa pulang sendiri,"
"Gak mau, Biarin aja Pak Alex pulang, Karin mau di sini nemenin Kaka!"
"Tidak apa Maya, saya lagi luang ko waktunya, Jadi masih bisa di sini dulu,"
"Tapi Pak, saya tak enak dengan Bapak!" ucap Maya
tiba-tiba suster masuk.
"Buk Maya, sekarang sudah boleh pulang iya, Nanti sebelum pulang jangan lupa ambil obatnya dulu!" Sambil melepaskan infusannya
"Iya sus terimakasih iya," Ucap Maya
Karin membantu Maya bersiap-siap untuk pulang sedangkan Alex sedari tadi saat suster pergi dirinya pun ikut pergi.
"Sudah selesai semuanya?"
"Loh Pak alex, Karin pikir bapak pulang, ko masih ada di sini?"
"Saya tak pulang, Ini saya habis ngambil obatnya Kaka kamu"
"Tak usah repot-repot, Nanti juga kami bakalan ambil sendiri ko," ujar Karin
"Kamu ini, bukannya terimakasih sama saya,"
"Dih iya-iya terimakasih Pak Alex yang ganteng yang imut," Alex salah tingkah di sebut ganteng oleh Karin, Sedangkan Maya iya hanya tersenyum melihat tingkah adik angkatnya itu.
"Terimakasih iya Pak Alex maaf saya sudah merepotkan bapak," Ucap Maya
"Iya sama-sama, Lagian udah kewajiban saya menolong kamu dan Karin,"
Karin menuntun Maya dengan sangat hati-hati untuk sampai ke mobilnya Alex, Padahal Maya dan Karin sudah menolak untuk tidak merepotkan atasnya itu tapi Alex malah lebih keras kepala dari pada mereka.
"Hati-hati Ka duduknya!" Karin membantu Maya untuk duduk di kursi belakang
Alex sesekali memperhatikan Karin yang ada di belakang.
"Kamu mau kemana?"
"Karin mau duduk lah Pak, Terus mau apa lagi coba?" Karin menatap Alex dengan tatapan aneh
"Kamu pikir saya ini supir kamu apa, Duduk di depan, Biarkan Maya yang duduk di belakang sendiri!"
"Tapi kan, ka Maya?" sambil menunjuk Maya yang sedang tersenyum
"Sudah Rin, Kaka tak apa, Sudah sana pindah!"
sesampainya di kontrakan Karin dan Maya
"Sekali lagi terimakasih atas bantuannya, saya tak tau harus Bangimana mengembalikannya?"
"Tak usah sungkan, Kamu itu pegawai saya, sudah kewajiban saya menolong kamu, Iya sudah kalo seperti itu, Saya pamit dulu!"
"Pakk Alex tak mau mampir dulu?"Karin bertanya dengan wajah polos
"Tak usah, Sebentar lagi akan ada miting di luar, jadi saya harus buru-buru!"
"Rin sana pergi kerja, Lagian aku kan sudah ada di rumah jadi sudah tak apa-apa," Maya menepuk tangan karin
"Iya sudah deh, Pak Alex tungguin Karin sebentar iya, Karin mau ganti baju dulu!"
"Kamu mau kemana?" tanya alex
"Mau ikut sama bapak, Kan Karin asisten pribadi bapak, Jadi harus ikut kemana pun bapak pergi,"
"Tak usah hari ini kamu libur saja, Kasihan Kaka kamu,"
"Tapi kan, Nanti kalo Karin gak kerja nanti gajih Karin di potong,"
"Tidak akan, Kamu tenang saja, Saya permisi dulu," Alex berjalan mengelilingi mobilnya dan masuk ke dalam mobil
Karin dan Maya memperhatikan mobil Alex sampai tak terlihat lagi.
"Ayo ka kita masuk!" Sambil menjinjing tasnya dan tangan yang satunya memegang Maya
Di tempat lain.
" Bagaimana, Apakah kalian sudah melakukan tugas yang saya berikan?"
"Sudah nyonya tapi wanita itu selamat, Dia di selamatkan oleh seorang wanita,"
"Sial, Bagaimana bisa gagal, Kalian ini bagaimana sih kerjanya, pokonya saya tak mau tau kalian harus sesegera mungkin melenyapkan wanita itu!"
"Baik nyonya, Kami permisi dulu,"
"Pokoknya aku harus sesegera mungkin menyingkirkan wanita sialan itu, Kalo tidak bisa bisa bahaya!"
.....
"Selamat siang Pak, Maaf anda sudah menunggu lama," Sambil menjabat tangan orang itu
"Tidak apa-apa Pak Alex, saya juga belum terlalu lama di sini,"
"Baik lah, Mari langsung saja kita bahas soal proposalnya iya!" Ucap Alex, Sambil mengeluarkan map.
setelah beberapa waktu.
"Senang berkerja sama dengan Anda, Semoga kedepannya kita bisa menjadi partner kerja yang sukses,"
"Sama-sama pak Adam, Saya pun senang telah bekerja sama dengan anda,"
Adam telah pergi kini tinggal Alex yang berada di restoran tersebut.
Dirinya membuka ponselnya dan melihat isi ponselnya, Dan entah kenapa dirinya malah membuka galeri yang terdapat Poto Karin.
"Imut, Tapi sayang Beloon alias oon!" Sambil tersenyum.
"Hay sayang, kamu lagi apa di sini? Ko sendirian aja sih, Aku temenin iya?"
"Tasya, Mau apa kamu? Sana jangan ganggu saya!" Sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku
"Aku di sini lagi jalan-jalan, Terus karena lapar iya Aku masuk ke sini, Kamu ini kenapa sih Lex, Ko sinis amat sama aku, Perasaan dulu kamu begitu lembutnya sama aku?"
"Itu dulu Tasya, Beda dengan sekarang, Lebih baik kamu pergi dari sini atau aku yang pergi!"
"Bisa Tidak sih Lex sekali saja kamu beri aku kesempatan, Aku janji aku tak akan mengulangi kesalahan aku yang dulu Lex," sambil memegang tangan Alex
Tapi sayangnya malah di hempasan oleh Alex tangannya itu.
"Jangan mimpi dan jangan berharap Tasya, Sekeras apa pun kamu mengejar saya, Sekeras itu pula saya akan membenci kamu!"
"Kamu keterlaluan Lex, Aku tak perduli sebenci apa kamu sama aku, Aku akan tetap mengejar kamu lagi, Aku yakin kamu pasti bakalan balik lagi sama aku!"
"Terserah," Alex pergi meninggalkan Tasya begitu saja
Kira-kira siapa iya yang sudah berniat untuk menyingkirkan Karin,? coba kalian tebak.