Davine kecil meringkuk di sebuah kamar gelap, udara di kamar itu sangat minim hingga membuat nafasnya terasa sesak, sedang perutnya terasa lapar bukan main.
Terdengar suara langkah kaki mendekat dari arah luar kamar itu.
Kreeeaak ...
Suara derit pintu terbuka. Davine tidak dapat melihat siapa yang membuka pintu tersebut, pupil matanya masih belum terbiasa dengan kondisi itu. Sebuah cahaya menyilaukan menerobos celah pintu disusul dengan sebuah bayangan yang muncul setelahnya.
"Makanlah!" ujar suara parau yang berada di luar pintu tersebut. Davine dengan mudah dapat mengenali siapa pemilik suara itu.
Sebuah roti dilemparkan tepat di depan Davine yang sedang meringkuk kelaparan, dengan segera ia menyambar roti tersebut dan menyantapnya dengan lahap. Ia benar-benar membutuhkan pasokan makanan saat itu, bagaimana tidak, Davine hampir sudah pada batasnya saat itu.