Kembali ditemukannya sesosok mayat seorang gadis berusia sekitar 21 tahun. Dengan adanya temuan ini kini telah genap terhitung 8 korban yang telah ditemukan tewas dalam rentang waktu 6 bulan terakhir. Pihak Kepolisian masih belum bisa memastikan apakah ini termasuk kasus pembunuhan berantai atau bukan.
Sialnya tidak ditemukan adanya ciri khas atau kebiasaan dari cara sang pelaku dalam mengeksekusi korbannya. Tidak seperti yang serial killer lakukan pada umumnya, tidak ada kebiasaan dan cara khusus, setiap mayat yang ditemukan diketahui dibunuh dengan cara yang berbeda-beda, tidak ada rujukan umur dan gender yang ditargetkan pula, semuanya seakan dipilih secara acak oleh sang pelaku.
Namun pihak Kepolisian sangat menduga kuat jika pelakunya hanyalah satu orang, dan ini adalah sebuah kasus pembunuhan berantai, karena rentang waktu dan jarak kematian para korban yang seakan tiba tiba saja mulai berjatuhan dalam kurun waktu yang bisa dibilang cukup singkat di sebuah kota yang bisa dikatakan kecil itu.
Korban terakhir bernama Merry, yang ditemukan sudah tidak bernyawa di sebuah selokan yang terdapat di belakang rumah salah seorang warga di daerah selatan kota, dengan tanda bekas jeratan di lehernya. Davine mencatat semua informasi itu ke dalam notenya.
Pagi itu Davine terbangun sedikit kesiangan. Jam telah menunjukan pukul 08.30 a.m. beberapa pekan terakhir ia benar benar kurang tidur, lingkaran hitam terlihat hampir permanen menghiasi kantung matanya, rambut panjangnya terlihat sangat acak-acakan, ia bahkan sudah tidak keramas hampir tiga hari. Semua kasus pembunuhan yang terjadi beberapa bulan terakhir membuatnya tidak sempat lagi mengurus dirinya sendiri, yang ada di otaknya hanyalah mengungkap siapa sebenarnya serial killer yang sedang meneror kota tersebut.
Davine bukan seorang Polisi atau Detektif dan semacamnya, ia hanyalah seorang mahasiswa yang berada di tahun ketiganya. Awalnya Davine pun tidak begitu perduli dengan kasus kasus pembunuhan yang terjadi, hingga satu satunya sahabatnya menjadi salah satu korban dari kegilaan sang pembunuh berantai itu.
Annie, ditemukan tewas dengan luka tusuk sebanyak 11 kali di sekitar perutnya, mayatnya ditemukan di salah satu pesisir pantai yang berada di timur kota, tidak ada tanda pelecehan seksual, dan beberapa perhiasan yang dikenakannya pun masih utuh tanpa ada satupun yang hilang. Lantas apa motif dari pembunuhan tersebut, hal itu selalu menjadi tanda tanya besar dalam diri Davine.
November, curah hujan cukup tinggi di kota itu. Davine berlari dari satu kios ke kios lainya, berusaha sebisa mungkin agar pakaian yang dikenakannya tidak basah hingga ia sampai ke kampusnya. Kota kecil itu tampak tenang dalam selimut embun dan rintik hujan yang turun, namun tidak setenang kelihatanya, teror serial killer yang kini menghantui kota itu tidak membiarkan para penduduk kota kecil itu untuk menikmati kehidupan mereka dengan tenang, siapa, kapan, dan di mana pembunuh itu akan melakukan aksinya lagi, tidak ada yang tau?