Altea berjalan menuju meja dan melihat ada sebuah laci, dia membukanya tetapi tidak bisa. Dia melihat ke arah pria paruh baya itu dan kembali menanyakan di mana kunci dari laci itu tetapi pria itu hanya tersenyum dan menghembuskan napas terakhirnya.
"Kau pikir dengan menyembunyikan kuncinya akan membuatku menyerah," Altea berkata sembari memeriksa saki celana dan saku jas pria paruh baya itu.
Dia yakin jika kunci itu akan selalu di bawa ke mana-mana saat pria paruh baya itu pergi. Altea merasa kesal karena tidak menemukan kuncinya tetapi dia melihat sebuah kalung lang melingkar di leher pria paruh baya itu.
Altea membuka kemeja pria itu dan melihat ada sebuah kalung dan tergantung sebuah kunci kecil berwarna keemasan. Dia tersenyum lalu mengambil kunci itu dan beranjak lalu berjalan menuju laci itu.