Sang pengawal hendak membuka pintu kamar Renzo tetapi mereka tidak bisa karena pintunya terkunci dari dalam. Seorang pengawal langsung berlari untuk mengambil kunci cadangan karena dia tidak ingin merusak pintu kamar sang tuan.
Di dalam kamar Altea masih kesal dengan apa yang dilakukan pria yang ada di depannya itu, Renzo selalu saja menghindari serangannya atau hanya bertahan. Namun, dia tidak menyerah dan terus menyerang Renzo tanpa henti.
Renzo tersenyum dan dia sudah memiliki kesempatan untuk mengunci Altea agar tidak menyerangnya lagi. Dengan cepat dia mendorong Altea hingga ke dinding dan dia menutupi Altea dengan tubuhnya.
"Tuan, kau tidak apa-apa?" tanya seorang pengawal yang baru saja masuk ke dalam kamar Renzo.
"Aku tidak apa-apa … hanya kucing liar saja yang sudah membuatku kewalahan," jawab Renzo sembari tersenyum dan menatap ke arah Altea.
Para pengawal pun melihat sang tuan yang sedang berhadapan dengan seseorang dan mereka yakin jika orang itu adalah seorang wanita. Mereka juga melihat sebuah guci yang sudah hancur berkeping-keping. Mereka tersenyum lalu memutuskan untuk ke luar dari kamar sang tuan.
"Maafkan kami karena mengganggu kesenangan Anda, Tuan," Seorang pengawal berkata sembari memberikan tanda pada rekannya untuk pergi.
Mereka pun pergi meninggalkan sang tuan yang sedang bersenang-senang dan salah seorang pengawal mengunci kembali kamar sang tuan. Altea menatap dengan tajam pria yang sudah ada di depannya itu dan kekesalannya semakin besar terhadap Renzo.
"Aku bukan kucing liar dan kau akan mati di tanganku," ucap Altea dengan nada yang penuh dengan kemarahan.
"Mengapa kau ingin membunuhku? Apa yang sudah aku lakukan sehingga kau semarah ini?" Renzo bertanya pada Altea karena dia ingin tahu sebenarnya apa yang sudah terjadi.
Altea tidak menjawab pertanyaan Renzo dan dia menginjak dengan sekuat tenaga kaki Renzo sehingga pria itu mengerang kesakitan dan melepaskan dirinya. Dia tersenyum dan berjalan meninggalkan Renzo dengan rasa sakit dan juga rasa ingin tahu di balik keinginan Altea yang ingin membunuh Renzo.
"Aku akan menunggumu besok," Renzo berkata pada Altea yang berjalan ke luar melalui balkon.
Tanpa berbalik Altea pun terus berjalan dan dia langsung ke luar melalu jalan yang tadi dilewati. Dia benar-benar merasa aneh karena sama sekali tidak ada pengawal yang menghalanginya dan dia semakin yakin jika kedatangannya sudah diketahui oleh Renzo.
"Aku sudah meremehkannya tetapi ini adalah baru awalnya dan aku tidak akan pernah melepaskan orang yang sudah membunuh orang yang tidak bersalah," gumam Altea dengan nada kesal.
Altea sudah berada di atas tempat tidur sembari melihat langint-langit kamarnya, dia kembali teringat dengan kejadian itu. Dia melihat gadis kecil yang tidak berdosa mati di dalam pelukan Leticia, Altea mengingat kembali saat dirinya sedang bermain dengan gadis kecil itu.
Apabila mengingatnya kembali itu membuatnya semakin kesal saja dan keyakinannya semakin kuat untuk membalas kematian Leticia dan gadis kecil itu. Dia pun tidak melupakan niatnya datang ke Meksiko yaitu untuk mencari dalang kematian kedua orang tuanya.
Keesokan paginya Altea sedang bersiap untuk memenuhi janjinya bertemu dengan Renzo dan kali ini dia mengubah penampilan dan berbeda dengan semalam. Dia akan memperlihatkan kecantikannya tetapi dia tidak akan mengeluarkan rayuannya yang biasa dia lakukan pada para pria yang hanya ingin mendapatkan kesenangan dengan apa yang dimilikinya.
"Apa kau yakin akan menemuinya?" tanya Eduardo pada Altea yang sudah siap untuk pergi.
"Iya. Aku akan menemuinya dan kau tidak perlu risau karena aku bisa menjaga diriku sendiri," jawab Altea sembari mengambil tas yang ada di atas meja.
Eduardo menatap Altea, dia tahu tidak bisa melarang wanita yang ada di depannya itu tetapi dia juga tidak akan membiarkan Altea dalam masalah. Sebuah janji yang sudah terucap olehnya akan ditepati meski nyawanya harus melayang.
"Aku akan menjadi sopirmu hari ini," ucap Eduardo dengan nada yang tidak ingin ada penolakan lagi. Dia merasa akan terjadi sesuatu jika dirinya tidak menemani Altea ke rumah Renzo Sinatra.