Chereads / HARTA TAHTA VIRA / Chapter 15 - di Rumah sakit husada

Chapter 15 - di Rumah sakit husada

Mendengar suara obrolan vira dan seseorang yang ada di depan rumahnya, ibuknya vira seketika beranjak dari kursi sofa ruang tamunya, menuju keluar rumah.

" Siapa tamunya vir,?"

belum sempat vira menjawab, tamu tersebut langsung menyalami ibuknya vira memperkenalkan diri, dan menyampaikan tujuanya.

" permisi buk, kami sedang mencari alamat rumah pak Reza. "

" iya saya istrinya, suami saya di mana pak? "

" begini buk dan adek, kami mewakili atas nama PT. pratama group menyampaikan permohonan maaf kami kepada keluarga bapak Reza, karna siang tadi salah satu dari kariawan kami yang hendak mengirim barang, saat melintas di jalan pahlawan mengalami kecelakaan yaitu menabrak sepeda motornya bapak Reza di sekitar depan Indomart."

mendengar penjelasan itu vira dan ibuknya tak mampu menahan tangis mereka, dengan mengusap usap air mata yang jatuh membasahi pipi, vira memeluk ibuknya bermaksud agar ibuknya tidak terlalu meluap dalam emosi dan kesedihanya.

" trus bagai mana sekarang keadaan ayah saya pak, ayah saya baik baik saja kan? "

" Alhamdulillah bapak Reza saat ini sudah di rawat di Rumah Sakit Husada, saat kejadian tadi masyarakat sekitar langsung menghubungi no kantor kami, dan kami langsung ke lokasi dan membawa pak Reza dan kariawan kami yang mengendarai mobil kami ke Rumah sakit Husada, beruntung kami tepat waktu sehingga luka luka yang di alami pak reza segera mendapat perawatan dari dokter dan Insyaalloh sekarang sudah tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi "

" apanya ayah sya yang cidra pak? "

" luka luka yang di alami pak reza yaitu di bagian lengan tangan dan luka di kaki serta luka lebam di bagian wajah, tapi mohon nggak usah cemas karena semua luka itu susah langsung mendapatkan pengobatan dari dokter. "

"Alhamdulillah,,," vira mengempaskan nafas panjangnya lega mendapat kabar tentang ayahnya yang sudah di rawat.

" kedatangan kami kemari yaitu pertama menyampaikan permohonan maaf kami, yang ke dua ini ada sedikit bantuan dari kami, dan ini ada uang untuk biaya pengobatan pak reza selama di rumah sakit. "

" iya pak sama sama, kami memaklumi ini semua adalah sebuah kecelakaan dan trima kasih sudah merawat suami saya"

jawab ibuknya vira sambil menerima pemberian dari orang suruhan dari perusahaan yang menabrak suaminya.

" oh iya ini identitas yang kami temukan di saku bapak reza, dan ini hpnya kami dapati sudah tidak dapat di hidupkan lagi, dan nanti kalau ke rumah sakit ini kartu jenguk pak reza"

semua identitas dan hal yang berkaitan dengan ayah vira di berikan pada ibuknya vira, dan selanjutnya mereka berpamitan untuk pulang.

hari itu semakin malam dan dedaunan pohon pohon di sekitar rumah vira bergoyang pelan, menandakan angin bertiup semilir mengantarkan malam yang segera datang.

vira dan ibuknya setelah sholat maghrib bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit husada dengan membawa beberapa peralatan dan kebutuhan yang di perlukan selama menjaga ayahnya di rumah sakit.

" sudah buk..? "

" iya bentar ibuk pakai kaus kaki dulu, biar nggak kedinginan nanti di jalan"

karna memang perjalanan antara rumah vira dan rumah sakit husada kira kira sekitar 30 kilo meter, atau sekitar 1 jam perjalanan sepeda motor.

setelah selesai semua, vira berangkat ke rumah sakit husada bersama ibuknya mengendarai sepeda motor lengkap dengan kebutuhan nginap di rumah sakit.

sesampainya di rumah sakit, vira langsung menunjukan kartu jenguk pasien di ruang Resepsionis kepada petugas dan selanjutnya di tunjukan tempat ruangan ayahnya di rawat.

" ayahh,, "

teriak vira berlari dan memeluk hangat ayahnya, saat melihat ayahnya terbaring di ranjang rumah sakit dengan beberapa balutan perban yang membalut bagian tangan dan kaki, serta luka luka kecil di bagian wajah ayahnya. ayahnya lalu kembali memeluk anak semata wayangnya itu dengan mengelus elus pelan tanganya yang masih berbalut perban ke punggung vira, karna memang saran dari dokter yang merawat ayahnya vira, untuk masih belum boleh banyak bergerak. melihat pemandangan itu ibuknya vira yang berdiri di samping kanan ikut merasa terharu dan meneteskan air mata haru di pipinya.

" ayah, gimana tadi critanya kok bisa sampai kaya gini yah,, ?"

mimik mulut ayahnya hendak menjelaskan akan kejadian tadi, namun seperti kesulitan untuk berbicara, karna beberapa luka di bagian wajah dan rahang mulutnya.

" ayahmu masih butuh banyak istirahat vir, jangan di tanya tanya dulu ya biarkan dulu ayahmu sembuh bener, besok kalau sudah sembuh baru kita tanya tanya ya" nasehat ibuknya pada vira.

vira menatap iba pada ayahnya dan mengelus elus pelan bagian kening ayahnya. ibuknya vira mengeluarkan beberapa barang bawaanya tadi dan merapikan tempat di sekitar terbaring ayahnya vira.

saat ibuknya membereskan barang barang bawaanya, tiba tiba suara hp vira di dalam tas, yang di taruh dalam satu tempat dengan barang barang lainya berbunyi suara panggilan masuk.

" tuh hp kamu ada panggilan masuk vir, "

vira berdiri dari tempat duduk di samping ayahnya, mengambil Hpnya, ia lihat ada panggilan masuk dari ilham.

" halo malam vir, "

" malam ham, "

" gimana udah ada kabar tentang ayah mu? "

" Alhmamdlillah sudah ham, ini aku lagi di rumah sakit nungguin ayah"

" lo ayah mu kenapa vir, kok bisa ada di rumah sakit,? "

" ternyata ayah kecelakaan tabrak antara ayah dan mobil ham, "

" ya Allah kok samek bisa gitu ya, ya udah habis ini aku kesana ya jenguk ayah mu, " setelah cukup lumayan ngobrolnya di telpon, ilham bergegas masuk ke kamarnya dan ganti baju, segera ia pergi ke rumah sakit.

" ma ilham izin keluar dulu ya, "

" lo mau kemana ham,? tumben tumbenan kamu keluar malam, "

" itu ma, ilham mau jenguk ayahnya teman ilham di rumah sakit, "

" ayah siapa ham yang sakit, ayah si doni? "

" bukan ma"

" oh kirain ayah doni yang sakit, eh tapi ayah teman mu yang mana ham? "

mama ilham terus bertanya seolah khawatir ilham berbohong, menjenguk ayah temanya yang lagi sakit hanya sebagai alasan agar ia bisa keluar malam.

" ini teman ilham cewek ma, dia anak kelas satu IPA, vira namanya"

" oh temen cewek mu yang ayahnya sakit, vira? kok mama belum pernah kenal sama temen mu yang ini ham, biasanya kan hampir semua temen mu mama kenal, walaupun itu temen cewek mu, karna hampir setiap semua teman mu, pernah kamu ajak main ke rumah. "

" hehe, ini temen baru ma, ilham belum lama jugak kenalnya,"

" oh pantesan, mama nggak kenal, ya udah hati hati ya, salam ke temen mu itu dan orang tuanya, semoga lekas sembuh"

" waduh ma,, kenal aja barusan pakek titip salam segala ga usah ya ma, kapan kapan aja kalo udah pernah ilham ajak main ke mari, trus mama udah tau, buru nanti saling titip salam,,ya"

Boleh kah ilham izin pergi menjenguk ayahnya vira malam itu,?

lanjut yuk,,,,,,