Chereads / HARTA TAHTA VIRA / Chapter 18 - minggu pagi

Chapter 18 - minggu pagi

" ha,,! astaga jam brapa ini dek? "

ujar ilham sambil berusaha membuka kelopak matanya yang terkedip kedip, kaget melihat sinar matahari yang masuk ke kamar melalui celah jendela kamar, menyinari dengan terang.

Pagi itu adalah minggu yang cerah, udara segar, hembusan angin semilir meniup ranting ranting pepohonan, dedaunan dan menggugurkan dedaunan yang kering di sekitar rumah tantenya robert.

sudah menjadi kebiasaan robert selalu bangun kesiangan, namun pagi itu robert bangun lebih awal entah apa penyebabnya, pagi itu robert bisa bangun pagi. Robert asli orang Medan selama SMA oleh kedua orang tuanya ia di sekolahkan di kota sinabang, salah satu kota terpencil di pulau yang kecil di bagian ujung pulau sumatra, jika melalui kapal veri perlu sekitar waktu satu malam untuk menuju kesana.

Robert tinggal di rumah tantenya, ia di sekolahkan di sinabang, karna kedua orang tua robert sendiri adalah pengusaha ternama di kota medan dan sangat sibuk tidak memiliki banyak waktu untuk mendidik robert secara langsung, sehingga atas kesepakatan bersama semua keluarga, robert harus di titipkan di rumah tantenya agar lebih mendapat perhatian dalam pendidikan dengan pertimbangan karna selain sebagai tantenya juga sekaligus sebagai salah satu guru di SMA 1 sinabang sehingga kedua orang tua robert berharap robert bisa belajar banyak tentang pendidikan maupun kedisiplinan.

karna jarak antara kota medan dan sinabang tidak terpaut begitu jauh, hampir setiap minggu kedua orang tua robert berkunjung ke sinabang, selain untuk wikend juga untuk menyambangi anak semata wayangnya, pewaris tunggal dari semua aset kekayaan yang di miliki kedua orang tuanya.

tetapi entah ada kendala apa, minggu itu kedua orang tua robert tidak datang. sehingga robert pagi itu bebas untuk pergi bersepeda ke mana pun, karna kalau saat hari minggu kedua orang tuanya ada di sinabang, robert tidak bisa pergi sendiri harus bersama keluarga.

Pagi itu robert bersepeda sampai ke pinggir pantai di sepanjang kampung pasir tinggi, yang tentunya melewati perumahan tempat tinggal vira. berharap pagi itu ia akan melihat vira ada di halaman rumahnya. karna setelah permohonan maafnya tadi malam di trima oleh vira, ia berharap dengan ia jumpa di pagi hari itu akan lebih mendapat rasa simpati yang ia dapatkan dari vira. walau belum pernah tau rumahnya vira yang mana, tapi setidaknya robert sudah tau perkiraan rumahnya di sekitar mana. namun sayang robert tidak mengetahui kalau sejak kemarin vira dan keluarganya tidak di rumah. tiba sebuah rumah terlihat ada seoarang wanita separuh baya sedang menyapu halaman rumahnya, robert dengan sepeda BMW nya mendekati wanita separuh baya itu.

" pagi buk,, "

" pagi nak,, "

wanita separuh baya itu menghentikan gerakan sapunya dan menoleh ke arah robert yang berdiri di atas sepedanya.

" maaf buk, mau numpang nanyak rumahnya vira yang mana ya? "

" rumahnya vira, vira siapa ya nak? "

" vira, yang sekolah di SMA 1 Sinabang, katanya rumahnya di daerah sini buk"

"ow, anak perempuanya pak reza. "

" wah kalo nama ayahnya saya kurang faham buk, tapi p. reza itu kerja di kantor desa apa nggak buk? "

robert balik menanya tentang ayahnya vira, karna dia belum pernah tau nama ayahnya vira namun pernah dengar kalau ayah vira kerja menjadi salah satu staf di kantor desa setempat.

" iya betul nak, p. reza itu staf di kantor desa sini"

"nah berarti betul buk, vira yang saya tanyakan ibuk kenal ya"

" iya kenal kalo vira yang itu, dia anaknya cantik, manis, rajin. pokoknya ibuk kalo liat vira ingat waktu muda dulu, hehe"

" ah ibuk bisa aja, trus yang mana rumahnya buk,? "

" kalo rumahnya p. reza itu no lima dari sini sebelah kiri rumahnya ada pohon mangga yang rindang"

" o iya trima kasih buk, saya kesana dulu ya," ucap robert sambil langsung menaiki sepedanya dan menggoesnya. ibuk yang di tanyai robert itu pun nggak tau kalau pagi itu rumah vira kosong.

saat tiba di depan rumah yang di tunjukan ibuk tadi, robert berhenti dan melihati rumah vira.

" kalo kata ibuk tadi, iya bener yang ini rumahnya vira. tapi udah pagi begini kok masih tutup semua, seperti nggak ada penghuninya, kira kira benar nggk ya ibuk tadi ngasih taunya,? " gumam robert dalam hatinya.

lalu robert turun dari sepedanya dan masuk ke halaman rumah vira.

" Assalamualaikum,,, "

robert mengucapkan salam sambil mengetuk pintu rumah itu, namun setelah di ucapakan salam dan di ketuk berkali kali tidak ada tanda tanda kalau di dalam ada orangnya. robert pun selanjutnya bertolak dari rumah itu, menuju ke arah ia datang tadi, dan berjumpa lagi dengan wanita paruh baya itu lagi, keliatanya memang sengaja menunggu kembalinya robert.

" gimana nak, ada orangnya? "

" nggak ada buk, udah ku ketuk ketuk berkali kali pintunya nggak ada yang jawab, kayaknya rumah itu lagi nggak ada orangnya buk, "

" lo masak nggak ada orangnya di dalam,"

" nggak ada buk, "

" kok tumben ya, biasanya setiap hari ibuknya vira itu selalu di rumah, apalagi ini hari minggu, punya no nya kan,? coba kamu hubungi aja"

"oh iya juga ya, kok aku nggak kepikiran buat nelfon ya, " robert mengambil hpnya dari saku celananya. dan langsung di cari dalam kontaknya nama vira.

vira yang semalam bermalam di rumah sakit, pagi itu lagi keluar mencari sarapan sedangkan hpnya di tinggal di dalam laci meja kamar rawat ayahnya.

" kok nggak di angkat angkat lagi ya, prasaan semalam udah mau ngangkat telepon ku" gumam Robert dalam hati.

"gimana nak, bisa di telfon? "

" nggak di angkat buk, "

robert pun berpamitan kepada ibuk itu, dan melanjutkan bersepeda menyusuri jalan jalan di desa yang berdekatan demgan pantai, jalan yang di laluinya membentang jauh berliku liku kecil sepanjang pantai, memang perumahan yang ada di desa pasir tinggi mayoritas berada di pinggir pantai, berjajar menghadap ke pantai, jadi ketika melintas di desa pasir tinggi kita akan di suguhi pemandangan yang indah, sebelah kiri berjajar perumahan pendusuk, sedang di sebelah kanan kita di suguhi dengan hamparan pasir putih, yang terbentang di sepanjang jalan, selain itu juga kita akan di suguhi pohon pohon kelapa yang berjajar di sepanjang pinghir pantai.

robert pagi itu menikmati betul suasana itu, mengayunkan sepedanya secara perlahan dan memandangi pemandangan di sekitar jalan.

sesekali dia berjumapa dengan orang orang kampung yang hendak pergi ke sawah dan ladang ada juga orang orang sama sama menghabiskan hari liburnya dengan bersepeda seperti dia. sesekali juga dia jumpai sekelompok sapi yang masih bermalas malasan di pinggir jalan.

bersepeda kemana selanjutnya robert,,,,?

lanjut tambah semangat bacanya yuk,,,,