"Bekas kelilipan?"
"Iya Tante, apa kau tidak percaya Hem,"
"Tante percaya kok, sudah ayo kita masuk ini sudah malam!" ajaknya terhadap Marcella. Yunita tidak mau melanjutkan pertanyaannya, lantaran ia tahu Marcella tidak akan memberikan jawaban yang sebenarnya.
"Kamu istirahat yang cukup seperti apa yang di katakan oleh Reinard," ucapnya lagi.
Marcella menganggukkan kepalanya, dan memasuki kamar tidur.
**
Sinar mentari pagi mulai beranjak naik permukaan, meninggalkan sang fajar kala itu masih terlihat remang-remang. Tidak terlalu gelap, juga tidak terlalu terang.
Di kediaman Pen House Mahardika, yang merupakan tempat tinggal Marcella dahulu. Sementara kini sudah di kuasai oleh Darwin, adik kandung dari Mahardika.
Riana sudah terlihat sangat rapi, dan sepertinya akan pergi ke suatu tempat. Zalina baru saja keluar dari kamar, dan bertanya pada putrinya.
"Kau akan ke mana Riana?" tanyanya mengalihkan perhatian Riana yang hampir keluar dari rumah.