Chapter 34 - Episode 34

Jendral Zou Yuan berdiri di tengah arena, terus memandangi Ratu Mas dengan tatapan nakal. Dia berdiri dengan tenang masih berusaha membujuk Ratu Mas untuk meninggalkan medan perang.

"atau Mas moy (adik Mas) menjadi istri saya dan saya bantu Mas moy menjadi penguasa di daratan Hindia menggantikan Ratu Balqis" sambung Jendral Zou Yuan.

Ratu mas merah mukanya karena marah kemudian melirik Albara. Albara terlihat bingung tak tau apa yang harus dia lakukan, ini pengalaman pertama melihat dan menyertai perang, kondisi yang tidak pernah dia temui di zaman milenium trendy. Tapi sebelum Ratu Mas memberi komando Khoirudin sudah meloncat kedepan berdiri di depan Jendral Zou Yuan.

Khoirudin sangat marah mendengar penghinaan dari Jendral Zou Yuan terhadap Ratu Mas, hingga tanpa menunggu Ratu Mas memberi aba aba di sudah menerjang kedepan menghujani Jendral Zou Yuan dengan serangan ganas, menggunakan jurus pedang sakti membongkar karang, sambil berteriak terus mengganas serangannya sangat dahsyat seperti banteng yang sedang mengamuk.

"Zao Yuan kami bukan Bangsa yang gampang kau sogok, jangankan seribu keping emas, gunung Emas Urai pun yang kalian tawarkan tak akan menarik bagi kami." kata Khoirudin.

Permainan pedang Khoirudin yang cepat dan sulit diduga arahnya membuat Jendral Zou Yuan berdecak kagum, pedang Khoirudin mendadak berubah seperti lusinan pedang mengancam bagian bagian mematikan dari tubuh Jendral Zou Yaun.

"Kematian lebih mulia bagi kami dari pada tunduk apalagi berbesanan dengan kalian kaum penantang Tuhan Yang Maha Esa" kata Khoirudin sambil terus menghujani Jendral Zou Yuan dengan serangan mematikan.

Zou Yuan adalah jendral yang kaya strategi dan pengalaman tempur, lebih lagi dia adalah jawara beladiri yang hampir setara dengan master klas 1 dari 4 pejuru mata angin. Setelah belasan jurus memperhatikan permainan pedang Khoirudin dia sudah bisa menyelami inti dari permainan pedangnya.

Jendral Zou Yuan berusaha menghindari bacokan pedang Khoirudin yang membabat bahu kirinya, dengan gerakan ringan berpindah ke samping kiri Khoirudin, dibarengi membuat serangan tipuan. Tangan kiri Jendral Zou Yuan bergerak mencengram lambung kiri Khoirudin, saat Khoirudin menunduk menghindari cengraman yang di arahkan ke lambungnya, detik berikutnya dilanjutkan gerakan tangan kanan Jendral Zao Yuan yang sangat cepat menotok bahu kiri Khoirudin. Menyadari ganasnya serangan tangan kanan Jendral Zou Yuan yang di lakukan dalam jarak yang sangat dekat, satu satunya cara menghindarinya Khoirudin terpaksa menjatuhkan dirinya bergulingan di tanah. Jendral Zou Yuan tidak menyangka khoirudin masih bisa menghindari totokan tangan kanannya.

"Ha ha Hahaha boleh juga kemampuan mu, wajar kalau kalian berani keluar dari Kota Tapus, ayo berdiri kita lanjutkan permainan" Jendral Zou Yuan hanya berdiri sambil mengejek.

"Kami adalah bangsa yang suka minum darah, harumnya darah kalian membuat kami keluar dari Koto Tapus hingga bertemu anda disini" Khoirudin segera berdiri dan melanjutkan serangannya.

Kembali pedang Khoirudin bergerak, seketika bayangan pedang sudah berubah menjadi lusinan pedang yang mengancam dan mengurung semua jalan keluar bagi Jendral Zou Yuan.

"Ahhhhhh" Jendral Zou Yuan sempat mengeluh menghadapi serangan Khoirudin, hingga terpaksa dia mengeluarkan jurus jurus sakti untuk menghadapinya. Tangan kiri Jendral Zou Yuan bergerak dari tangannya keluar beberapa belati terbang membentuk sinar keperakan meluncur dengan sangat cepat.

"Tring tring tring tring" terdengar empat kali saat pedang Khoirudin bertemu belati yang di lepaskan Jendral Zou Yuan. Khoirudin terpaksa menghentikan serangannya memutar pedang hingga semua belati rontok tersapu pedangnya. Namun saat tubuhnya ikut melakukan gerakan berputar kuda kudanya jadi goyah.

Jendral Zou Yuan telah memprediksi gerakan Khoirudin, Melihat Khoirudin agak hilang keseimbangan, Jendral Zou yuan segera memanfaatkannya, selagi Khoirudin hilang keseimbangan dengan menggunakan tenaga dalam penuh tubuhnya melesat kedepan mememberikan serangan yang dahsyat.

"Baiklah terimalah ini" kata Jendral Zou Yuan.

Sebuah tendangan keras jendral Zou Yuan telah mendarat di ulu hati Khoirudin tanpa mampu di elakkan atau di tangkis, tubuh Khoirudin terbanting dangat keras melayang di udara akhirnya jatuh di depan Ratu Mas tak bergerak lagi dengan dada hancur, dari mulut dan hidungnya mengalir darah segar.

Melihat Khoirudin tewas dengan mudah di tangan Jendral Zou Yuan, mengertilah Ratu Mas bahwa hanya dirinya atau Jendral Alfredito, yang layak jadi lawan duel Jendral Zou Yuan. Ratu Mas yang dari tadi sudah tersulut kemarahannya meloncat dengan gerakan ringan tubuhnya melambung di udara, saat masih di udara tangannya di sambitkan kearah Jendral Zou Yuan, jarum metah beracun meluncur seperti sinar kemerahan mengancam 4 titik kematian di tubuh Jendral Zou Yuan, di susul tendangan keras mengarah hulu hati Zou Yuan.

Jendral Zou Yuan yang sudah waspada saat melihat Ratu Mas melesat di udara mendekatinya, meloncat mundur hingga tiga langkah, hingga jarum beracun Ratu Mas lewat di bawah kakinya. Dua serangan mampu di hindarkan jendral Zou Yuan tapi serangan lain sudah mengancam nyawanya.

Ilmu peringan tubuh Ratu Mas ternyata di atas Jendral Zou Yuan, bahkan mungkin sudah sebanding dengan kakek gurunya si Tajam dari Hulu Tembesi. Memang jurus silat Hindia sangat mengandalkan ilmu meringankan tubuh, sehingga mereka terkenal di seluruh dunia. Orang mengatakan jika ahli silat Hindia berjalan di atas air tidak akan ada air yang terpercik kena injakan nya atau jika ahli silat Hindia berjalan di atas rerumputan rumput tidak akan rebah kena injakannya.

Ratu Mas pernah menerima pil ajaib dari kakeknya si Tajam Hulu Tembesi hingga mengakibatkan peringan tubuh dan tenaga dalamnya maju sangat pesat. Unggul dalam ilmu peringan tubuh Ratu Mas terus menghujani Jendral Zou Yuan dengan serangan mematikan, belum lagi tiga puluh jurus Jendral Zou Yuan sudah terdesak hebat.

Merasa tak mampu menandingi Ratu Mas dengan tangan kosong memaksa Jendral Zou Yuan melompat kebelakang. Saat berikutnya di tangannya sudah menggenggam sebuah pedang. Pedang Naga Emas yang terbuat dari besi kuning yang sangat terkenal, karena pedang ini pulalah Jendral Zou Yuan di beri julukan pendekar Naga Emas.

Dengan jurus naga emas menelan bulan tubuhnya bergerak dengan teratur, pedang besi kuning di tangannya berubah menjadi sinar keemasan meliuk liuk seperti seekor naga yang sedang mengamuk. Sinar keemasan makin lama makin melebar terkadang menusuk mengincar bagian lemah Ratu Mas.

"Ha Hahaha, Ratu Mas di samping cantik ternyata sangat tangguh, sayang sekali jika sampai pedang saya menggores kulitmu, sekali lagi saya kasih tawaran bagaimana jika kami beri 2.000 keping emas kemudian Mas moy dan pasukan mu kembali ke Koto Tapus". kata Jendral Zou Yuan yang terus mengurung Ratu Mas dengan pedangnya.

Ratu Mas bergerak lincah menghindari pedang Jendral Zou Yuan dengan gerakan yang sangat cepat hingga terlihat seperti bayangan yang menyelinap di antara gulungan sinar keemasan.

"Tak ada gunanya Jendral Zou Yuan menawari emas kepada kami, saya Ratu Mas memiliki satu Gunung Emas Urai apa artinya dua ribu keping emas yang kau tawarkan. Sebaliknya anda berpikir ulang sebaiknya anda dan pasukanmu, bawa saja kembali ke tiongkok sebelum Daratan Hindia menjadi kuburan bagi mereka". jawab Ratu Mas.

Tiba tiba Ratu Mas sudah ada di sisi kanan Jendral Zou Yuan, detik berikutnya ujung jari Ratu Mas sudah menotok pergelangan tangan Jendral Zou Yuan. Permainan pedang Jendral Zou Yuan seketika menjadi kacau balau, tangannya terasa kesemutan detik berikutnya pedangnya sudah terlepas dari tangannya. Sebelum pedang jatuh ketanah tangan kiri jendral Zou Yuan sudah menyambar pedangnya, tapi detik berikutnya tendangan Ratu Mas telah menghancurkan selangkangannya berbarengan dengan pukulan tangan kanannya mendarat di pelipis kanan Jendral Zou Yuan di susul tendangan memutar menghantam pelipis pelipis kiri Jendral Zou Yuan.