"Ajeng … kenapa kau malah terlihat murung, bukankah kau harusnya senang karena tugas kita sudah selesai?" tanya Vino dengan wajah yang terlihat bingung.
Ajeng yang mendapat pertanyaan itu dari Vino pun hanya tersenyum terpaksa karena ia tidak ingin Vino pulang cepat dari rumahnya.
Melihat Ajeng yang hanya tersenyum saat ia bertanya, Vino langsung mengubah posisinya yang saat itu sedang merbahkan tubuhnya menjadi duduk dan mendekati Ajeng yang juga sedang duduk di sofa ruang tamu itu.
"Hei … ada apa? Kenapa kau murung?" tanya Vino sembari memerhatikan wajah Ajeng yang terlihat murung itu.
Ajeng yang memang memasang wajah murung itu pun membalas tatapan Vino dengan tatapan yang penuh arti, Ajeng yang tidak ingin Vino pulang dengan cepat, mencari cara agar Vino tidak pulang cepat.
Cuppp…
Bibir Ajeng mendarat di pipi Vino dengan sempurna.