[Halo … Ajeng …]
Suara yang terdengar seperti berbisik dari Vino meski sudah mengangkat telepon itu jauh dari Radi, bahkan sangat jauh dari Radi karena kini ia berada di koridor lain hanya untuk mengangkat telepon dari Ajeng.
[Kau ini dari mana saja?!] tanya Ajeng dengan nada yang terdengar marah, sehingga membuat Vino menjauhkan ponselnya sejenak dari telinganya.
Vino yang sadar jika dirinya sejak tadi tidak mengangkat telepon dari Ajeng yang sejak tadi menelponnya berkali-kali, namun karena Vino yang sibuk dalam mengurus Lea yang jatuh pingsan membuat dirinya tidak menghiraukan ponselnya yang terus bergetar.
[Em--maafkan aku Jeng, aku tidak bisa mengangkat teleponmu tadi, karena aku sedang di rumah sakit] jawab Vino yang berusaha memberi penjelasan kepada Ajeng agar ia tidak marah.
Ajeng yang mendengar jawaban dari Vino pun langsung terkejut dan mengerutkan keningnya, meskipun Vino tidak bisa melihat ekspresinya itu.
