Ben melangkahkan kakinya menuju ke gedung asrama yang terletak di belakang kampus, gedung jurusannya. Entah mengapa Vino ingin bertemu dengannya tiba-tiba sekali, bahkan ia rela mengunjungi gedung perkuliahan mahasiswa kedokteran, yang cukup jauh dari gedung perkuliahannya.
Kaki Ben berhenti melangkah, ketika melihat Vino yang kini tengah berdiri, bersandar di sebuah pohon besar.
"Kak Vino," sapa Ben, tanpa senyuman.
Vino menunjukkan ponselnya kepada Ben dengan raut yang terlihat tidak mengenakkan.
"Bisa kau jelaskan ini, Ben?"
Ben merubah raut wajahnya ketika melihat ponsel yang Vino tunjukkan. Itu adalah postingan Ben yang sedang bersama dengan Lea, dengan caption yang menunjukkan seolah Ben memiliki rasa kepada Lea.
"Jelaskan Ben!!!"
"Aku menyukai Lea," sahut Ben, tidak dapat mengelak lagi. "Aku menyukai Lea, jauh sebelum Kakak menyukainya." Ben akhirnya mengakui perasaan yang selama ini terpendam.
"Kau … kau sudah tahu kalau aku adalah suami Lea. Lea sudah bersuami—"