Setelah kejadian siang itu, hubungan Anne dan Lyant menjadi amat canggung. Lyant mencoba mengabaikan keberadaan Anne karena merasa harus melakukan taruhannya dengan Jifan. Sedangkan Anne membenci Lyant karena sempat mengatai adiknya. Dia juga merasa malu karena ucapan Jifan tentang Lyant rupanya benar adanya. Lyant sempat menyukainya dan dia tidak menyadari hal tersebut.
Mereka duduk saling berjauhan dan tidak ada percakapan sama sekali. Jifan cukup mengapresiasi dengan sikap Lyant yang menepati janji. Dia juga bersyukur bisa menjauhkan Lyant dari Anne secepat mungkin. Karena bisa jadi kakaknya lambat laun jatuh cinta dengan Lyant. Bukan karena dia cemburu kepada hubungan keduanya. Tapi, Jifan merasa buruk tentang Lyant. Mungkin karena sifat Lyant yang kekanakan.