"Apa?" Mendongak ke atas, memastikan apa yang diinginkan gadis itu lagi.
Akh!
"Pinjem hape," decit Ellera. Ia tak bisa berhenti memohon-mohon ke Adinata sedari tadi. Dan Adinata terus-menerus mengabaikannya, seolah tidak mengijinkan Ellera bermain ponsel.
Adinata, cowok itu berdiri dari sofa lantai bawah ruang tengah. Dirinya yang tadinya sibuk menghias kue untuk party nanti malam—kini sibuk lagi mengurus putri kecilnya. Adinata meninggalkan kue-nya sementara, dan berniat menaiki anak tangga—menghampiri gadis yang tengah merajuk menginginkan ponsel miliknya.
"Elle, selesai sarapan tadi, lo yakin udah minum obat? Kok perasaan gue jadi ngga enak, ya? Lo belum minum obat, kan?" tanya Adinata sedikit menyergah.
Tak menjawab, Ellera malah lari masuk ke dalam kamar, namun tak mengunci pintunya. Sehingga Adinata bisa masuk mengejar dirinya.
"Ell ... gue tanya serius, udah minum obat apa belum?" tanyanya sekali lagi. Ia begitu marah jika Ellera tidak meminum obat.