"Gak masalah Naura aku bisa memahami kok, tapi ya itu lumayan capek jagain dia kamu minta Mas Rifki ya buat transfer ke rekeningku!" ucap Cesillia disertai tawa renyahnya.
"Boleh, bisa kok tapi kamu harus temani aku semalaman bagaimana?" balas Rifki menyerigai.
"Apa maksudnya Mas?" tanya Naura menatap balik Rifki secara intens.
"Gak ada maksud apapun, aku hanya sedang butuh orang buat menemani kerja di malam hari itu saja kamu kan sedang hamil mana boleh begadang malam kau harus istirahat bukan?"
"Eoh, maafkan aku ternyata aku salah mengira."
"Memang apa yang kau tangkap dari perkataanku?"
"Sudahlah jangan bertengkar di rumahku oke," sambar Bram, dia mencium aroma ketidakharmonisan dan tak ingin melihat Naura dipermalukan memilih untuk menghentikan perkataan Rifki.
Bram merasa ada yang berbeda dari Naura hari ini tak seperti biasanya selalu semangat apapun yang tengah dia alami dan Bram merasa harus tahu soal itu.
