"Aku sudah melakukan pengecekan dan tak ada pasien yang bernama Naura di sana, apa mungkin istrimu memakai nama orang lain?" ucap Hasan pada Rifki yang masih sibuk dengan berkasnya, ya meskipun dia sedang melakukan pencarian terhadap istrinya dia juga masih harus bekerja keras berkutat dengan tumpukan dokumen yang ada di meja kerjanya.
"Bisa jadi seperti itu," sahut Rifki dia mulai curiga apakah ada orang lain di balik semua ini mengingat Naura hanya orang biasa, bagaiman dia bisa menyembunyikan diri jika tidak dibantu oleh orang lain tapi siapakah dia yang sudah berani menyembunyikan istrinya itu.
"Apa polisi sudah memberikan kabar pada kita?" tanya Rifki meletakkan pulpennya di meja menatap penuh pada Hasan.
"Belum, mereka juga kesulitan melacaknya karena tiba-tiba banyak yang memakai mobil sport warna merah di kampus tersebut jadi tak bisa di deteksi siapa yang terakhir bersamanya. Bisa jadi dia telah berganti mobil, bukankah di kampus tersebut banyak anak orang kaya?"
