Rifki semakin tersiksa dengan rasa mual yang dialaminya belum lagi masalah kantor sehingga dia harus bekerja extra keras dan juga keberadaan Kevin adiknya belum ditemukan. Dosen pembimbingnya mengatakan jika Kevin keluar dari kampus, dengan alasan akan pindah ke tempat lain mengetahui hal itu tentu saja Rifki khawatir apalagi mengingat kondisi Mamanya yang suka sakit-sakitan.
Begitupun juga dengan hari ini, ketika semua stafnya sudah berkumpul untuk memulai meeting akhir bulan, mendadak Zahra sakit di sekolah dan Naura masih di rumah mengurus Mamanya yang terkena gejala stroke ringan.
Tubuhnya seperti tak bisa diajak kompromi apalagi sedari pagi dia tak memasukkan apapun ke dalam perutnya.
"Hasan, aku serahkan semuanya padamu. Aku harus balik ke rumah menjemput Zahra yang sakit di sekolah."
"Apa kau sanggup?" tanya Hasan ragu melihat Rifki yang juga nampak kelelahan akhir-akhir ini.
"Apa tidak sebaiknya Zahra kamu titipkan pada Bram biar dia yang mengurusnya," lanjut Hasan.