Almira terus mambantu Daffa berjalan dengan benar. Pasalnya, suaminya itu sudah seperti orang mabuk saja saat ini. Beruntunglah, mereka akhrinya tiba juga di kamar yang dipesan David, meskipun setelah melewati perjuangan yang begitu melelahkan.
Ceklek.
Begitu pintu terbuka, mereka langsung masuk ke dalam. Almira segera membantu suaminya untuk duduk di atas ranjang.
"Al, aku tidak tahu bagaimana caranya aku menjelaskan ini. Tapi aku mohon bantu aku. Aku sudah tidak tahan lagi," lirih Daffa memelas sambil membuka baju yang kancingnya sudah hilang beberapa biji itu.
"Memangnya kamu kenapa, Daf? Ini kenapa pake buka baju segala?" tanya Almira heran.
"Ada yang mencampurkan obat perangsang ke dalam minumanku."
Deg.
Almira langsung mematung kala mendengar perkataan suaminya. Sedikit banyak dia tahu apa itu obat perangsang dan bagaimana efeknya jika diminum oleh seseorang.
"Kamu menahan semua ini dari godaan nenek lampir tadi?" tanya Almira dengan tatapan iba.