"Gue gak akan pernah jatuh cinta sama lo, sama kayak yang gue bilang, gue lembut kayak gini cuma karena gue pengen, kalau gue bosan gue akan balik lagi sama pribadi gue, gak usah banyak berharap Sya"
Bukan, bukan itu yang ingin Bumi katakan, tapi egonya bak mendekap isi hatinya erat.
Ia bahkan tak tau apa yang sebenarnya ada di dalam hatinya saat ini, entah itu marah, sedih, atau gundah?.
Tasya menangis dan Bumi melihatnya, bohong jika dia mengabaikan itu, wanita yang sudah sangat babak belur itu begitu terluka dan dia tau, hanya saja egonya tak melakukan apapun selain semakin menyakitinya.
"Lo bebas pergi dari gue, karena gue gak mau ini terlalu lama Sya"
"Mi...
"Gue gak maksa, lo mau stay silahkan mau pergi juga silahkan, karena menurut gue lo cuma lagi membuat diri lo terlihat bodoh dengan tetap sama gue"
"Gak masalah Mi, gue akan bertahan, sampai gue lelah, kasih gue waktu ya, jangan tinggalin gue"
"Oke"